021 806 00 828 / 
Kebotakan menjadi hal yang cukup memalukan bagi seseorang yang umumnya masih terlihat muda namun mengalami kerontokan rambut yang tak terkendali, meski begitu terdapat inovasi di bidang kesehatan untuk kembali memperbaiki rambut yang hilang, yaitu dengan transplantasi rambut, simak terus artikel ini termasuk efek samping implan rambut.
Apa itu transplantasi rambut ?
Adalah sebuah prosedur medis yang juga bertujuan melakukan cangkok atau tanam terhadap sel rambut di area kulit kepala yang berfungsi untuk menumbuhkan kembali rambut yang sudah tidak memiliki folikel atau mulai mengalami penipisan hingga risiko kebotakan, terdapat beberapa jenis tujuan operasi rambut, yaitu :
Perluasan jaringan kulit kepala, mengurangi kulit kepala dan untuk implan rambut, ketiganya bisa menjadi prosedur yang digabungkan satu diantara lainnya atau dilakukan terpisah, karena berbeda dengan setiap orang yang menjalani berdasar kondisi kulit kepalanya.
Siapakah yang membutuhkan ?
Siapapun yang sedang mengalami pengikisan dan penipisan jaringan folikel rambut di kulit kepalanya, tentu membutuhkan transplantasi atau tanam rambut, meksi begitu terdapat beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan untuk melakukan operasi tanam rambut.
Berkonsultasilah dengan dokter yang mengerti dan paham akan tindakan operasi ini, sehingga anda akan tahu apakah kondisi anda memenuhi syarat ? terdapat beberapa tes, seperti tes biosi kulit kepala yang berfungsi untuk memeriksa penyebab kerontokan rambut ataupun tes darah.
Beberapa yang perlu diperhatikan adalah jumlah rambut sehat yang akan cangkok dan tanamkan ke area yang diperlukan, hal ini biasanya sudah diberitahukan oleh dokter praktisinya
Potensi rambut yang dicangkok dalam menumbuhkan rambut di kulit kepala yang mulai menipis
Prosedur Transplantasi Rambut
Dikutip dari American Academy of Dermatology, operasi pencangkokan rambut biasanya memiliki durasi pengerjaan 4 hingga 8 jam, semakin banyak folikel rambut yang ditanam, semakin lama proses operasi berlangsung, tentunya pasien akan diberi obat bius lokal yang membuat kulit kepala menjadi mati rasa selama operasi berlangsung.
Tentunya semakin banyak jumlah rambut yang ditanamkan, semakin lama operasi berjalan,biasanya pasien akan diberi obat penenang dosis rendah supaya pasien merasa rileks.
Proses awal adalah dokter kulit akan mencabut rambut sehat dan melakukan pemotongan selembar kulit dari kepala pasien, atau bisa juga dengan mengambil helai rambut satu per satu supaya hasilnya terlihat rapi dan alami.
Semua tergantung kebutuhan, karena biasanya dokter akan memberi dua pilihan ini, biasanya jika harus mencabuti helai per helai rambut akan membutuhkan waktu yang lama, baik prosesnya dan recoverynya, serta meninggalkan bekas luka.
Kemudian, dokter bedah akan menyiapkan kulit kepala serta rambut yang sudah diambil sebagai kulit untuk ditempelkan ke area yang membutuhkan rambut, saat semua operasi sudah selesai, maka selanjutnya kulit kepala pasien akan diperban dan diberikan saran perawatan rambut dan kulit kepala secara mandiri di rumah.
Proses pemulihan
Dari pengalaman pasien yang melakukan operasi tanam rambut, menyebutkan bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang di inginkan pada 6 - 9 bulan setelah transplantasi rambut dilakukan, beberapa lainnya membutuhkan waktu 12 bulan, panjangnya waktu tersebut biasanya termasuk juga saat rambut yang ditanam akan tetap mengalami kerontokan 1 - 2 bulan pasca operasi.
Hasil observasi menyebutkan bahwa kondisini ini normal, karena rambut yang rontok itupun akan kembali tumbuh secara normal, meski begitu pada beberapa jenis rambut ataupun usia pasien,
rambut akan tetap tumbuh menipis setelah operasi.
Dokter kulit pun akan memberi rekomendasi obat untuk mengatasi rambut rontok yang diakibatkan pencangkokan tersebut, agar rambut tubuh lebih maksial, perawatan kerontokan rambut tersebut sebagai berguna untuk meminialisir rambut baru yang menipis, hal ini juga bermanfaat supaya rambut tumbuh nantinya akan tampak alami kedepannya.
Efek samping
Meski begitu terdapat efek samping dari operasi transplantasi rambut ini, biasanya terjadi karena reaksi obat bius, yaitu alergi Shock Anaphylactic dan reaksi lainnya, yang menjadi penyebab rasa gatal, batuk, sulit menelan hingga terjadinya pembengkakan tubuh.
Meski pernah terjadi dengan perbandingan 1:1000 risiko mengalami infeksi setelah transplantasi rambut, adalah luka jahitan setelah operasi yang menyebabkan gangguan peredarah darah dan
terjadinya kerak dikulit kepala, dimana hal ini menyebabkan kondisi folikulitis di kulit kepala atau infeksi.
Efek samping lainnya seperti bekas jahit operasi yang kembali terbuka, bekas luka yang tidak hilang, keloid atau pertumbuhan kolagen pada luka operasi, rambut rontok, hingga rasa gatal yang membuat tidak nyaman di kulit kepala.
Segala aktifitas memang sangat berisiko, bergantung juga dengan gen ataupun tipe dan jenis rambut yang tumbuh di kulit kepala, seperti aktifitas yang banyak dilakukan dengan penutup kepala,
seperti hijab ataupun helm bagi pria, yang membuat kulit kepala panas, dan menyebabkan kerontokan rambut.
Begitupun dengan segala aktifitas lainnya yang memberikan risiko kesehatan seperti saat bekerja di area perkotaan yang banyak polusi dan memaksa mengkonsumsi makanan cepat saji dengan alasan efisiensi waktu untuk mengkonsimsinya yang menyebabkan potensi kanker dalam tubuh, maka dengan memiliki asuransi kesehatan sejak muda, akan memberikan manfaat harga yang masih relatif murah dengan beberapa manfaat yang diberikan.(Arm)
