021 806 00 828 / 
Trek Tidak Sesuai Spesifikasi: Masalah Utama Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan setelah menggelar tes pramusim MotoGP 2022. Tes pramusim MotoGP Mandalika 2022 telah berlangsung pada tanggal 11-13 Februari 2022. Dari masyarakat biasa hingga pebalap MotoGP memberikan sorotan besar kepada Sirkuit Mandalika yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tersebut. Keindahan dari lokasi dan karakter dari lintasan yang dinilai sangat menantang menjadi daya tarik tersendiri bagi Sirkuit Mandalika.
Gelaran tes pramusim di Sirkuit Mandalika yang notabene venue baru ini sempat mengalami kendala. Beberapa pebalap mengeluhkan kondisi lintasan yang kotor sehingga mengganggu jalannya balapan. Kondisi yang kurang ideal ini bahkan membuat uji coba pada hari pertama pramusim terhenti setelah mengibarkan bendera merah. Hal ini dilakukan agar sheriff dapat membersihkan lintasan sebelum pemeriksaan dilanjutkan.
Kendala utama yang paling sering didengar dari para rider adalah batu kerikil yang terlempar dari motor-motor pebalap lainnya di depan mereka. Juara Dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo adalah salah satu pebalap yang mengeluhkan masalah tersebut. "Saya membalap di belakang Franco (Morbidelli) dan mendapat banyak kerikil," kata Fabio Quartararo seperti dikutip GPone. "Setelah beberapa saat, leher saya mulai sakit. Bayangkan jika ada 3-4 pebalap di depan dengan banyak jumlah lap," kata pebalap Monster Energy Yamaha itu.
Selain itu, Fabio Quartararo juga menilai aspal sempat menyusut selama tiga hari uji coba pramusim di lintasan Mandalika. Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, merasa trek Mandalika belum siap karena kondisi jalan yang kotor membuat tidak bisa mengemudi dengan baik diawal dan itu sangat berbahaya untuk keselamatan. Kami terbiasa dengan trek berdebu. "Di Mandalika, itu buruk. Permukaannya sangat tidak baik dan berbahaya, tidak cukup aman," kata Espargaro.
Sementara itu, media Inggris The Race menulis bahwa Sirkuit Mandalika yang kotor dapat menyebabkan dampak yang lebih buruk. Sebab, lemparan batu bisa terlihat sepenuhnya jika lintasan tersebut digunakan secara massal pada balapan sesungguhnya di Moto3, Moto2, MotoGP, apalagi ketika deretan pebalap sedang mempercepat laju motornya usai pemberangkatan.
Sirkuit Mandalika tidak memenuhi spesifikasi
Sementara itu, wartawan The Race Simon Patterson menulis bahwa Sirkuit Mandalika tidak memenuhi spesifikasi. Media menulis ini setelah berbicara dengan seorang sumber di paddock. Tertulis bahwa komposisi batu yang direkomendasikan oleh konsultan tidak boleh digunakan di sirkuit Mandalika. Alih-alih menggunakan bahan yang direkomendasikan, rute Sirkuit Mandalika menggunakan batu galian lokal. Oleh karena itu, jenis batuan yang digunakan tidak melekat dengan baik pada aspal.
Jadi mesin dengan kecepatan 354 km/jam cukup untuk menabrak batu dan membahayakan pengemudi di belakang. Situasi ini berbeda ketika Mandalika menggelar seri final WSBK 2021. Saat itu, kondisi jalan aspal tidak menjadi masalah karena motor WSBK kurang bertenaga dan cuaca sedang hujan sehingga suhu lintasan turun. Menurut sumber The Race, satu-satunya cara untuk memperbaiki masalah ini adalah dengan menjalankannya kembali dari awal hingga akhir, dengan menggunakan spesifikasi material yang benar.
Namun, The Race meyakini bahwa perbaikan total trek akan sulit diselesaikan tepat waktu, sebelum balapan MotoGP Indonesia di trek Mandalika pada 18 Maret 2022. Ini adalah bahan dan peralatan khusus yang ditempatkan di dalam, selain Lombok.
Semoga setelah adanya banyak keluhan dan saran pihak pengelola sirkuit Mandalika bisa segera memperbaiki kualitasnya dan segera merampungkan pekerjaan yang masih belum selesai
