Berusaha bertahan hidup sampai gaji mendarat lagi di rekening bank, sambil menyisihkan uang untuk tabungan, jelas sebuah tantangan. Apalagi kalau kita baru saja mulai bekerja. Gaji rasanya cuma numpang lewat. Sehabis bayar uang sewa kost, tagihan kartu kredit, cicilan kendaraan pribadi, dan lainnya, langsung bokek lagi. Bisa dibilang, tanggal ‘muda’ cepat sekali berubah jadi ‘tua’, sedih banget ya…makanya ada tips menarik untuk kamu.
Kurangi Pengeluaran untuk Jajan Mahal
Kalau kita penggemar kopi, yang tak bisa hidup tanpa ngopi, daripada setiap hari beli kopi yang harga per cup-nya bisa buat makan 2 kali di warung nasi, lebih baik dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk beli alat pembuat kopi sendiri. Misalnya, beli moka pot, lalu beli kopi bubuk lokal sama susu segar, deh. Sebelum berangkat, kita bisa bikin kopi untuk dibawa ke kantor.
Bawa Bekal Makan Siang Sendiri untuk Hemat Pengeluaran
Sama seperti kopi, kamu juga bisa membawa bekal makan siang sendiri untuk menghemat pengeluaran. Usahakan jangan membuang banyak uang untuk hal-hal yang bisa kamu hasilkan sendiri. Tidak bisa memasak? Tenang, kita bisa mencontek menu mudah nan lezat di berbagai aplikasi resep atau akun Instagram belajar masak.
Manfaatkan Nabung Autodebet untuk Kemandirian Finansial
Mendengar kata menabung saja rasanya sudah enggak mood, apalagi melakukannya. Itulah mengapa banyak orang yang sulit menabung kalau tak terpaksa. Nah, supaya niat menabung ini bisa jadi kenyataan, kita harus memaksa diri untuk menabung dengan cara membuka rekening tabungan rencana di bank.
Produk tabungan rencana ini biasanya menggunakan sistem autodebet alias memotong langsung saldo rekening kita setiap menerima gaji di tanggal tertentu. Tabungan autodebet ini biasanya juga tidak boleh diambil selama periode tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun.
Kurangi Gaya Hidup untuk Stabilitas Keuangan
Banyak para pakar keuangan juga mentor bisnis di hampir seluruh dunia manapun sepakat dengan cara sederhana untuk membantu kita terhindar dari ‘tanggal tua’. Menurutnya, kita harus memastikan kalau biaya hidup kita tidak lebih dari 75% dari pendapatan kotor kita.
Misalnya, take home pay kita 7 juta rupiah, berarti biaya hidup kita tidak boleh lebih dari Rp5,250,000. Dengan begini, sisa 25% dari penghasilan bisa kita sisihkan untuk keperluan darurat atau ditabung.
Pentingnya Berasuransi untuk Perlindungan Finansial
Yang ini sering banget di skip sama orang Indonesia kebanyakan, padahal, dengan memiliki asuransi, kita tidak perlu ada pos pengeluaran kalau terjadi sesuatu, seperti kecelakaan, kerusakan kendaraan, kerusakan rumah apalagi sakit yang membutuhkan penanganan cepat, daripada saat menggunakan BPJS.
Maka, pastikan kamu punya produk asuransi ya, seperti asuransi kesehatan atau asuransi kendaraan, untuk keperluan apapun itu, apalagi kamu yang punya mobil dan selalu pakai mobil kamu untuk bekerja, kuliah, atau bahkan untuk liburan.
Rekomendasi Investasi untuk Milenial
Mungkin sebagian dari kita sudah paham kalau harus menyisihkan gaji untuk tabungan atau investasi. Nah, pertanyaannya, berapa persen pendapatan yang sebaiknya disisihkan? Eric Van Miltenburg, SVP (Senior Vice President) Business Operations di Ripple, pakar bisnis terkemuka di Amerika Serikat, menyarankan para pekerja usia milenial menyisihkan 10-20% dari pendapatannya untuk disisihkan ke investasi atau tabungan.
Menyisihkan Pendapatan untuk Investasi yang Menguntungkan
Nah, salah satu investasi yang bisa kita pilih adalah deposito. Deposito adalah contoh ideal bentuk investasi yang ramah di kantong dan memiliki cukup banyak keuntungan. Bisa dibilang, deposito menjadi salah satu alternatif terbaik untuk investasi bagi para milenial.
Baca Juga: Tantangan menabung cara berbeda, tertarik?