Tips Mengatasi Anak Yang Pemalu

Mungkin kalian tidak asing terbilang lumrah dan wajar terjadi dengan pribahasa kata "MALU". Apa si itu malu? yaa, malu itu salah suatu bentuk emosi manusia baik dewasa maupun Anak-Anak, malu juga memiliki arti yang sangat beragam, yaitu sebuah emosi, penyataan, pengertian, atau kondisi yang di alami sebuah tindakan yang di lakukan dan kemudian ingin menutupinya, menyembunyikan perasaan diri sendiri dari orang lain karena perasaan yang tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain.

Dan sebagai anak mungkin mudah merasaa malu pada saat situasi baru, tidak salah jika anak kita memiliki sifat yang pemalu, biasanya anak yang pemalu itu lebih mandiri, bijaksana, dan mudah berempati dengan orang lain. Hanya saja anak yang pemalu itu bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Faktor ini bisa menirukan sifat dari orang tuanya, tidak di ajarkan bersosialisasi sejak dini, korban perundungan (bullying) , bisa saja sering di tuntut untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Anak yang pemalu mungkin ingin saja bersosialisasi tetapi mereka merasa takut, ragu, dan tidak tahu bagaimana cara bersosialisasi.

Peran orang tua sangatlah penting dalam pembentukan dan karakter pada anak. Dan berikut ini ada hal yang bisa di lakukan untuk menumbuhkan sifat yang pemberani pada anak yang mempunyai sifat pemalu.
•Tempatkan anak pada situasi sosial, orang tua bisa turun lansung membantu anak untuk beradaptasi dan bergaul dengan teman-temannya. Bisa mulai dari pembicaraan dan berinteraksi dengan mereka.
•Dorong anak untuk menceritakan hal-hal yang membuatnya malu. Ajak si kecil untuk bercerita dan mencurahkan isi hatinya agar mengetahui apa yang membuatnya menjadi malu. Cara tepat untuk mendorong keberaniannya dan melawan rasa malu apa yang ia rasakan.
•Hindari memarahi pada anak. Tidak memarahi atau mengolok-ngolokannya, jangan memaksa untuk melakukan hal yang ia takuti, pahami perasaannya terlebih dahulu. 
•Jangan sebut anak pemalu. Hal yang seperti ini membuat dia yakin dan percaya bahwa benar apa yang dikatakan oleh orang lain terhadap dirinya. 
•Tunjukkan sifat percaya diri di depan anak. Berilah contoh yang baik karena anak kerap meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. 
•Bangun rasa percaya diri. Keberaniannya untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalinya. Misalkan memberinya uang untuk membayar barang belanjaan di kasir.
•Dan beri pujian pada saat anak berhasil.  karena dapat memberikan apresiasi untuknya dalam bentuk pujian. (amd/ast)