021 806 00 828 / 
Ternyata! Distributor Menimbun Stok Minyak Goreng
Kamar Dagang & Industri (Kadin) menduga lumrah temuan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi perihal manuver distributor buat menimbun atau menunda pasokan minyak goreng milik mereka ke pasar. Konsekuensinya, harga minyak goreng pada sejumlah wilayah permanen tertahan tinggi kendati hegemoni telah dilakukan Kemendag semenjak akhir tahun lalu.
Diketahui bersama, stok minyak goreng pada rak penyimpanan beberapa ritel-ritel terbaru masih kosong melompong. Ibu-bunda tempat tinggal tangga terus mengeluh tidak sanggup membeli minyak goreng harga murah pada ritel. Akibatnya, ada dugaan berdasarkan segelintir orang termasuk para ibu rumah tangga yang beranggapan bahwa pihak ritel sendiri yang menimbun minyak goreng sebagai akibatnya pada rak penyimpanan selalu kosong barang.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Juan Permata Adoe berkata distributor tidak bisa buat menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi atau HET yang belakangan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan terkait Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. Alasannya, distributor itu lebih dulu membeli minyak goreng kepada pembuat dengan harga yang lebih tinggi sebagai dampak fluktuasi minyak sawit mentah atau (crude palm oil/CPO) sepanjang 2021.
Adapun, kebijakan itu efektif semenjak 1 Februari 2022 menggunakan memutuskan HET minyak goreng curah sebanyak Rp11.500 per liter, minyak goreng bungkus sederhana Rp13.500 per liter & minyak goreng bungkus premium Rp14.000 per liter. “Perusahaan distribusi itu relatif sulit untuk berubah, jika mereka jual Harga Eceran Tertinggi mampu berpotensi rugi,” ujar Adoe. Dengan demikian, Adoe berkata, manuver distributor buat menunda penyaluran minyak goreng milik mereka mencerminkan ciri pasar. Artinya, penahanan pasokan itu dilakukan buat menanggapi HET minyak goreng yang belakangan ditetapkan sang pemerintah.
Kendati demikian, beliau meminta pemerintah buat mengimbangi konduite penahanan pasokan menurut partikelir itu menggunakan melibatkan kiprah Holding BUMN Pangan ke depan. Dengan demikian, distribusi pasokan minyak goreng sinkron HET bisa dijaga stabil sampai ke tengah masyarakat. “Kita mendukung pemerintah memisahkan distributornya, mungkin BUMN mungkin partikelir yang ditunjuk pemerintah yang dianggap melalui kerjasama menggunakan pihak Kadin lantaran daerah yang luas,” istilah beliau.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan masih adanya penimbun minyak goreng pada Surabaya, Jawa Timur pada tengah upaya pemerintah menekan harga komoditas tadi. Dia menyebutkan bahwa penimbunan terjadi dampak harga minyak yang belum seimbang pada pasaran. Sebab itu, pemerintah berkonsentrasi dalam pemenuhan pasokan barang dan harga sinkron menggunakan ketentuan pemerintah.
"Penimbunan itu memang terdapat lantaran mereka tidak kentara harganya berapa. Jadi yang dikerjakan Kemendag buat memastikan bahwa harga pada setiap segmentasi itu terjamin & barangnya terdapat," pungkasnya pada Pasar Tambak Rejo, Surabaya, Jawa Timur. Saat kunjungan ke Sidoarjo, Jawa Timur, Mendag menemukan masih tertahannya 500.000 liter minyak goreng pada gudang repacker alias pembuat minyak bungkus PT Cipta Perkasa Oleindo. Pasokan tadi rencananya dikirim ke daerah timur Indonesia.
Dia dengen tegas mengatakan, bakal memberi hukuman bila ditemukan terdapat distributor yang masih menimbun minyak goreng pada gudang. "Kami tidak segan-segan akan memberikan hukuman bila terdapat distributor yang menimbun minyak goreng di gudang," ujarnya. Apalagi sebelumnya pemerintah sudah menggelontorkan minyak goreng sebesar 73 juta liter ke seluruh Indonesia.
Hari ini pun pihaknya telah memasok 23 juta liter lagi minyak goreng. Diakuinya, dalam dasarnya kebutuhan minyak goreng buat rakyat lebih kurang 9-10 juta liter minyak goreng per hari. Sehingga, beliau berharap seluruh rakyat bisa menikmati minyak goreng menggunakan harga murah tersebut. Kami berharap dengan adanya distribusi yang cepat & merata bisa segera menurunkan harga minyak goreng.
