Tak semua tempat wisata baik untuk sebuah kunjungan perjalanan. Membantu melestarikan keajaiban dunia dapat dengan mempertimbangkan kembali dampaknya bagi kita.
Sewaktu negara-negara membuka kembali pintu mereka untuk pelancong yang divaksinasi, tempat-tempat wisata dapat segera mulai terisi kembali. Tapi apakah keramaian, antrean, dan tong sampah yang meluap masih akan menemani daftar barang kita?
Ada, setidaknya menurut survei, keinginan untuk perjalanan yang lebih ramah lingkungan dan adil. 68% responden survei yang ASURANSIKU.id lakukan sebagai penyedia asuransi pariwisata melihat beberapa tempat wisata mencoba mendukung merek perjalanan yang berkesinambungan. Pertama, kita perlu memahami masalah yang terkait dengan gelombang pasang pariwisata global.
Mari kita mulai dengan dampak lingkungan.
Isu pertama yang layak dipertimbangkan adalah skala besar pariwisata. Orang-orang mengambil jumlah penerbangan internasional yang tidak berkelanjutan untuk perjalanan: 1,5 miliar pada tahun 2018. Penerbangan bertanggung jawab atas 3% dari jejak karbon dunia. Dengan memesan opsi yang lebih ramah lingkungan, seperti kereta api, kita dapat membuat perubahan positif bahkan sebelum meninggalkan rumah.
Wisatawan internasional juga menghasilkan banyak sampah. Pada 2018, 8,7 juta ton sampah dari kabin maskapai masuk ke TPA. Dan kapal pesiar yang membawa rata-rata 3.000 penumpang membuang sekitar satu miliar galon limbah ke laut pada tahun 2013.
Apakah perjalanan berkelanjutan adalah solusi?
ASURANSIKU.id penyedia solusi travel aman luar negeri berharap perjalanan berkelanjutan dapat hadir sebagai tanggapan atas masalah yang terkait dengan pariwisata internasional.(rsv)