Halo, kamu milenial yang baru saja menikah atau baru saja memulai merencanakan masa depan anak, karena rata-rata milenial baru saja memiliki anak yang masih berusia di bawah 10 tahun, perlu kamu ketahui bahwa selain memberikan jaminan kesehatan, menjamin masa depannya untuk mendapat pendidikan layak adalah suatu keharusan.
Tentu pendidikan berkualitas dimulai dari lingkungan keluarga, tapi untuk memoles soft skill dan mewujudkan cita-citanya, pendidikan formal harus di tempuh setinggi-tingginya, beberapa alternatif cara untuk meuwjudkan itu semua bisa mengikuti trik para orang tua terdahulu, berinvestasi dengan logam mulia, properti hingga menabung dengan ketat.
Jangka waktu memulainya bisa 10 hingga 20 tahun mendatang, maka perusahaan asuransi juga mulai meluncurkan produk serupa, yang biasanya bundling dengan unit link, yaitu Asuransi Pendidikan.
Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan
Baca Juga : Pengertian Asuransi Jiwa Unit Link
Sebenarnya Asuransi Pendidikan tak berbeda jauh dengan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan dengan unit link, yang mana apabila menambah nilai investasinya, hasil dari investasi tersebut akan dikembalikan pada nasabah tertanggung di masa yang disepakati dengan nominal yang bergantung dengan nilai investasinya.
Apabila tabungan, baik menabung secara mandiri atau tabungan jangka panjang melalui program bank, tentu ada nilai setoran yang harus kita bayar pada bank, dan dengan tenggat waktu yang telah disepakati dengan bank, kita bisa mencairkan uang tersebut pada waktu dengan nominalnya, tentu cara ini aman, dan hanya untuk tujuan pencairan pada masanya nanti.
Baik asuransi pendidikan atau asuransi tabungan, semua sama baiknya, keputusan tetap ada pada kamu yang merencanakan pendidikan untuk anak, kalau jangka menengah, semisal kamu ingin kuliah lagi di 5 tahun mendatang, kamu bisa menabung dengan membeli emas murni, lalu bisa menjualnya pada 5 tahun, biasanya harga akan naik 5 - 10%.(Arm)