Potensi Ekonomi Peternakan Domba
Peternakan domba memiliki banyak keunggulan. Misalnya, mudah pemeliharaannya, cepat berkembang biak, limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai hasil samping pertanian, pangsa pasar selalu tersedia, dan modalnya relatif kecil. Pada umumnya peternakan domba tersebar luas di beberapa pulau atau provinsi di Indonesia. Sebaran populasi domba yang luas membuktikan bahwa berbagai wilayah di Indonesia memiliki tingkat kesesuaian tertentu dari segi vegetasi, geografi dan sosial budaya. Peluang peternakan domba di Indonesia sangat terbuka dan menjanjikan. Keberadaan ternak sangat strategis dan penting dalam kehidupan manusia, karena sekitar 30% kebutuhan pangan dan pertanian dipenuhi oleh ternak.
Perkembangan peternakan domba di Indonesia didukung oleh peluang dan kondisi sebagai berikut:
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) seperti ilmuwan di universitas, lembaga penelitian, pusat penelitian dan peternakan domba. Institusi terkait domba yang potensial seperti Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Pusat Transplantasi Embrio (BET), Balai Inseminasi Buatan (BIB), Dinas Peternakan, Peternak, Kelompok Domba dan Kambing, Organisasi Profesi (HPDKI) pasar domba domestik dan internasional; Mendukung pengembangan ilmu pemuliaan seperti seleksi, pemusnahan, penggantian, pemuliaan, dan rekayasa genetika Pengembangan peternakan, peternakan kecil atau kelompok tani untuk menghasilkan benih dan bibit yang tersebar yang dapat digunakan sebagai basis ekologis untuk produksi domba, kapasitas tambahan perkebunan, dan lahan penting, hutan dan padang rumput. Sebagai bidang usaha, peternakan domba memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Keunggulan kuantitas dibandingkan ternak lainnya meliputi:
- Domba relatif kecil dan cepat matang, sehingga bisnis peternakan ini menawarkan keuntungan ekonomi yang signifikan.
- Domba merupakan hewan ruminansia kecil yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pemeliharaannya.
- Model investasi peternakan domba relatif kecil.
- Modal usaha berputar lebih cepat dibandingkan jenis ruminansia besar lainnya.
- Domba cenderung menggiring atau mengumpulkan. Mudah dirawat.
Secara umum, industri peternakan diklasifikasikan sebagai berikut menurut besar kecilnya usaha dan tingkat pendapatan peternak. Tingkat pendapatan petani tidak melebihi 30% dari pendapatan kotornya. Dalam bisnis sebesar ini, peternakan domba hanyalah produk sampingan.
Tujuan pemeliharaan adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri (makanan). Pekerjaan sampingan adalah tulang punggung pasokan domba di negara-negara dengan tingkat pendapatan di bawah 30%.
Sebagai cabang bisnis. Skala ini disebut proyek terpadu (pertanian campuran), dan dicirikan oleh petani yang bergerak dalam pertanian campuran semi industri dengan domba sebagai bisnis. Pendapatan petani menyumbang 30-70% dari total pendapatan.
sebagai bisnis utama. Pada skala ini, peternakan domba telah menjadi bisnis utama. Sementara itu, bisnis lain, seperti menanam tanaman pangan dan berkebun, bekerja paruh waktu. Tingkat Pendapatan Petani 70 - 100%; Seperti bisnis industri. Peternakan domba adalah industri yang berorientasi bisnis, dan tingkat pendapatan mencapai 100% sebagai bisnis (pertanian khusus) yang memperbaiki dengan produk terpisah. Secara khusus, pembiakan domba memiliki lebih dari dua keuntungan potensial: sistem reproduksi yang jarang dimiliki oleh hewan domestik lainnya dan sifatnya yang beranak kembar. Domba dapat berkembang biak sepanjang tahun, terlepas dari musim. Dengan menggunakan karakteristik pemuliaan ini, peternak hampir dapat melipatgandakan jumlah domba.
Sistem reproduksi domba akan meningkat jika upaya untuk menghasilkan pejantan pascapersalinan didukung. Interval antara pengiriman hingga 78 bulan. Induk tunggal dapat bertelur hingga 1,8 anak ayam per tahun tanpa manajemen pakan yang lebih baik. Kondisi ini juga bisa terjadi pada ibu yang memiliki lebih dari satu anak pada setiap kelahirannya. Sebuah keunggulan komparatif dari sistem reproduksi adalah bahwa ia merangsang pertumbuhan produksi dan produktivitas baik di tingkat lokal maupun nasional. Keuntungan lainnya adalah Anda bisa memiliki anak kembar yang dikendalikan oleh gen fertilitas (kesuburan). Domba dengan pembawa gen yang subur dapat melahirkan 2 hingga 2,6 anak per induk. Jadi domba ini bisa menghasilkan 23 kali lebih banyak daripada domba yang memelihara anak sapi.
Strategi pemuliaan domba kembar adalah dengan menerapkan praktik manajemen pemuliaan dan sumber daya produksi. Sebuah studi Administrasi Penelitian dan Pengembangan Pertanian menemukan bahwa tujuan pengembangan peternakan domba selama 10 tahun ke depan adalah untuk meningkatkan produksi menjadi 5 juta ekor per tahun. Itu berarti setidaknya 4 juta lebih ibu melahirkan 6 juta anak per tahun. Kedua pengembangan wirausaha tersebut berpotensi menciptakan petani mandiri dan lapangan pekerjaan baru baik di sektor hulu maupun hilir. Pengembangan domba tidak hanya dilihat dari perspektif pembiakan di tingkat peternak, tetapi juga bertumpu pada basis kewirausahaan yang kuat.