Post Holiday Syndrome (PHS) adalah kondisi yang membuat produktivitas dan kualitas hidup seseorang menurun setelah liburan. Banyak orang merasakan gejala PHS ketika mereka merasa liburan tidak cukup memuaskan, atau masa liburan yang terlalu panjang justru membuat mereka merasa kelelahan saat kembali ke rutinitas. Biasanya, gejala ini muncul sebagai rasa malas, kelelahan, atau kurangnya antusiasme untuk kembali bekerja atau belajar.
Penyebab Post Holiday Syndrome umumnya berkaitan dengan ketidakpuasan selama liburan. Misalnya, liburan yang tidak sesuai harapan, obyek wisata yang terbatas, atau bahkan masa liburan yang tidak panjang seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2021, misalnya, banyak orang merasa kecewa karena tidak bisa pulang kampung atau bepergian jauh akibat pembatasan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Cara Mengatasi Post Holiday Syndrome
-
Hari Transisi: Untuk menghindari Post Holiday Syndrome, coba atur masa transisi dengan baik. Setelah liburan yang terasa kurang memuaskan, ambil satu hari lagi untuk benar-benar menikmati waktu senggang di rumah sebelum kembali ke rutinitas. Gunakan waktu tersebut untuk menyegarkan pikiran dengan suasana yang lebih tenang, tanpa gangguan pekerjaan atau rutinitas lainnya.
-
Berberes Rumah: Salah satu cara efektif untuk membangkitkan kembali semangat adalah dengan merapikan rumah. Menata ulang interior rumah sebelum kembali bekerja bisa memberikan rasa pencapaian kecil yang menambah semangat untuk kembali beraktivitas.
-
Catatan Liburan: Cobalah untuk melihat kembali foto atau video dari liburan Anda. Tuliskan pengalaman yang menyenankan dan refleksikan apa yang kurang dari liburan tersebut. Dengan cara ini, Anda bisa merencanakan liburan yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulan
Meskipun Post Holiday Syndrome dapat menjadi tantangan mental, dengan sedikit penyesuaian, Anda bisa kembali mendapatkan semangat dan produktivitas yang baik setelah liburan. Jangan lupa untuk selalu merencanakan liburan yang lebih memuaskan agar tidak merasa kehilangan semangat saat kembali ke rutinitas.
Baca Juga: Work-Life Balance: Cara Menjaga Produktivitas Tanpa Stres