Sindrom setelah liburan, adalah sebuah kondisi yang menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup seseorang menjadi tidak stabil, umumnya gejala PHS ini dirasakan oleh banyak orang yang merasa liburan kurang puas, masa berlibur kurang berkualitas atau bahkan liburan yang terlalu lama.
Seharusnya seseorang yang setelah berlibur menjadi fresh juga lebih bersemangat saat melanjutkan kehidupan normal (bekerja atau belajar), namun malah mengalami kelelahan, uring-uringan, kurang antusias.
Jika diamati dari linimasa (twitter) banyak netizen yang mengalami hal ini, di karenakan pada musim lebaran tahun 2021 ini tidak bisa pulang kampung, obyek wisata di batasi bahkan banyak ditutup, juga durasi masa liburnya tidak sepanjang tahun 2019, di tambah lagi di tahun sebelumnya 2020 yang dalam kondisi terkurung karena awal pandemi covid19 di Indonesia.
Bagaimana Cara Mengatasinya ?
Hari Transisi
Mulai dengan masa transisi liburan, setelah menjalani hari libur yang dirasa kurang memuaskan, mau tidak mau daripada mengalami Post Holiday Syndrome, ajukan lagi cuti 1 hari untuk menikmati hari-hari terakhir liburan dengan menikmati suasana tempat tinggal, pada masa santai di antara hiruk pikuknya orang-orang yang sedang bekerja, agar memicu rasa rindu mulai bekerja kembali.
Berberes Rumah
Jika hari ini adalah hari terakhir berlibur, ada baiknya sebelum besok memulai kesibukan di tempat kerja, cari kesibukan dengan mengatur ulang tata letak interior rumah.
Catatan Liburan
Baca kembali atau lihat kembali video atau foto yang di dokumentasikan selama berlibur, catat juga seberapa menyenangkan atau menyebalkannya liburanmu kali ini, dan rencanakan liburan selanjutnya.
Sindrom sesudah liburan tentu cukup melelahkan mental bagi penderitanya, dikarenakan perasaan tanggung atau perasaan kurang puas berlibur, 3 hal di atas tentu dapat membantu jika di terapkan sambil berpikir bagaimana butuhnya kita akan pekerjaan.(Arm)