Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, Bali telah mempersiapkan berbagai infrastruktur dan fasilitas, termasuk sektor transportasi yang ramah lingkungan. Salah satu upaya inovatif adalah penggunaan kendaraan listrik, baik untuk delegasi maupun transportasi komuter dari Bandara Ngurah Rai ke venue acara.
Bus Listrik: Solusi Transportasi Berkelanjutan
Untuk mendukung perhelatan ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan armada bus listrik sebagai transportasi utama para delegasi dan peserta. Bus-bus ini beroperasi dalam skema Buy The Service (BTS) dan shuttle bus, menciptakan pengalaman perjalanan yang nyaman dan ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, mobil listrik Genesis G80 Electric dan Hyundai Ioniq juga menjadi kendaraan resmi delegasi. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengedepankan teknologi hijau dan transportasi rendah emisi, sejalan dengan tema transisi energi bersih yang diusung dalam KTT G20.
Kerja Sama untuk Ekosistem Kendaraan Listrik
Dalam persiapan acara ini, Kemenhub menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dan World Resources Institute (WRI) Indonesia. Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani berfokus pada percepatan kebijakan transportasi rendah emisi di Bali.
ITS Indonesia dikenal sebagai organisasi yang mendukung pengembangan transportasi cerdas, sementara WRI Indonesia adalah lembaga penelitian independen yang berkomitmen pada perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Kerja sama ini menjadi langkah awal menuju akselerasi penggunaan energi bersih dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Kesiapan Infrastruktur Bandara dan Transportasi Darat
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi salah satu fokus utama. Dengan runway sepanjang 3.000 meter, fasilitas terminal seluas 2.872 meter persegi, dan ruang tunggu berkapasitas besar, bandara ini siap menyambut kedatangan delegasi dari seluruh dunia. Jika diperlukan, bandara alternatif seperti di Jakarta, Surabaya, dan Makassar telah disiapkan untuk parkir pesawat.
Di sektor darat, Kemenhub bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk mengatur rekayasa lalu lintas, termasuk pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan operasional angkutan barang. Sistem lalu lintas satu arah diterapkan di beberapa ruas jalan utama untuk mempermudah mobilitas peserta.
Dukungan Protokol Kesehatan
Selain infrastruktur, Kemenhub memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama acara berlangsung. Ini mencakup pengadaan ruang tes PCR, mitigasi kasus positif COVID-19, hingga kebijakan isolasi. Semua langkah ini dirancang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan peserta serta delegasi.
Pengembangan Infrastruktur Pelengkap
Tidak hanya di Bali, pengembangan infrastruktur transportasi juga dilakukan di luar Bali, seperti Terminal Wisata Pelabuhan Labuan Bajo. Proyek ini bertujuan mendukung konektivitas sekaligus mendorong pariwisata di kawasan sekitar.
Komitmen Berkelanjutan Pasca KTT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan bahwa inisiatif kendaraan listrik ini tidak berhenti setelah KTT G20 berakhir. Sebaliknya, langkah ini menjadi momentum untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Dengan berbagai persiapan matang dan kolaborasi dari banyak pihak, KTT G20 2022 di Bali tidak hanya menjadi ajang diplomasi internasional tetapi juga showcase kemajuan teknologi hijau Indonesia. Transformasi ini diharapkan dapat menjadi warisan positif bagi masa depan transportasi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Asuransi Online Memahami Keuntungan dan Kemudahan