Bagi kalangan yang baru saja merasakan dunia kerja dan menikmati upah dari hasil jerih payah karirnya, tentu ingin menikmati hasilnya, tapi tentu harus bisa membedakan keinginan dan kebutuhan, agar uang terkontrol aman dan dapat digunakan untuk biaya hidup, tentunya kemandirian secara finansial.
Lalu, bagaimanakah cara pengelolaan keuangan, adakah langkah atau tahap-tahap disiplin khusus agar keuangan tetap terjaga dan sesuai kebijakan kemampuan dan kebutuhan?
Tentunya bagi anda yang baru-baru saja merasakan dunia kerja dan bisa menikmati hasil dari jerih payah anda, hal yang terbaik di lakukan adalah mengumpulkan dana darurat, yang kata lainnya adalah uang cadangan yang bisa digunakan saat kondisi mendesak atau darurat.
Seperti ketika mendapat kabar dari keluarga (kakak/adik/orang tua) yang membutuhkan bantuan kita, karena dengan dana darurat, hal seperti ini bisa terpennuhi, umumnya dana darurat senilai 6 bulan gaji, berbeda dengan perbaikan kendaraan yang rusak, karena biasanya hal ini bisa di cover oleh asuransi kendaraan.
Atau kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan, hal ini bisa di bantu dengan asuransi kesehatan dimana premi bulanannya yang biasa di bayarkan, maka tentunya selain dana darurat, asuransi adalah kebutuhan yang tak terelakkan juga.
Sehingga urutannya adalah, Dana darurat, tabungan, kemudian asuransi, 3 hal ini amatlah krusial bagi perencanaan keuangan anda untuk keberhasilan finansial di masa mendatang.
Tahap selanjutnya adalah bayar hutang atau cicilan, hutang dan cicilan tidak bisa di kesampingkan, hal ini adalah yang paling utama, pastikn juga berapa besar hutang anda, jangan sampai melebihi 30% dari pemasukan setiap bulannya, biasanya sehat atau tidaknya keuangan, dapat di lihat dari utang atau cicilan yang di miliki seseorang.
Apabila tidak cukup, ada baiknya mencari pemasukan tambahan, meski begitu bukan berarti tidak boleh berhutang, hanya saja batasannya adalah maksimal 30%.(Arm)