Pengetahuan dasar survival biasanya di gunakan oleh tim SAR atau Militer untuk menguasai medan gunung bahkan ketika gunung ini sama sekali belum pernah di jajaki, pada dasarnya skill ini di butuhkan hampir semua aktifitas outdoor di alam liar, seperti arung jeram, berburu, pendakian, hingga bushcrafting.
Baca Juga : Bushcraft, Wisata dan Olahraga Ekstrim Cocok Untuk Menempa Mental
Untuk siapapun artikel ini sangatlah bermanfaat, terlebih bagi pendaki yang tersesat di pegunungan dan hutan belantara.
1. Membaca Arah Mata Angin
Pengetahuan yang ini sangatlah penting, yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan matahari dari arah manakah bola gas raksasa itu, dan sedang menyinar ke arah manakah sinarnya? dari sini kita dapat mengenali mana Timur-Barat-Utara-Selatan, namun kelemahannya adalah apabila kita berada di hutan dengan vegetasi yang rapat, cuaca yang sedang mendung atau bahkan hujan, saat malam hari, sangatlah sulit menentukan arah mata angin.
Jika berada dalam hutan belantara yang pekat, lebih di sarankan mencari sisa penebangan pohon dan memperhatikan ruas cincin di batang pohon, karena biasanya ketebalan cincin tersebut menghadap ke selatan karena mendapat cahaya dari matahari lebih banyak, namun jika tidak menemui hal serupa, di sarankan menebang pohon yang sekiranya mudah di tebang, selain kayunya dapat di gunakan untuk perapian, kita dapat mencari cincin daripada ruas tebangan pohon tersebut.
Selain matahari dan pohon, tentu masih banyak cara membaca arah mata angin, membuat kompas alami, yaitu menggunakan benda tajam yang datar seperti silet atau jarum, yang ujung tajamnya di gesek pada batu terlebih dulu, lalu letakkan pada benda yang mengapung, seperti gabus atau daun, kemudian carilah permukaan air yang tenang dan datar, jika kamu punya air minum di botol, dapat memotong botol tersebut lalu letakkan jarum/silet yang di alasi daun di atas permukaan air tersebut, usahakan jangan sampai air bergoyang, secara default, jarum atau silet akan menunjuk arah utara, jika masih tidak yakin dapat menggunakan rasi bintang.
Rasi bintang Ursa mayor yang selalu berada di posisi Utara bumi
Rasi bintang Crux yang berbentuk layang-layang yang selalu berada di posisi Selatan
Rasi bintang Orion yang selalu berada di posisi Barat bumi
Rasi bintang Scorpio yang sealu berada di Tenggara yang kadang berada di Timur
Yang paling mudah di kenali adalah rasi bintang Crux dengan bentuknya yang tipikal dan sayangnya hanya 2 bintang yang paling terang, memang untuk membaca arah mata angin melalui rasi bintang di butuhkan keahlian, ketelitian dan bimbingan dari yang berpengalaman.
2. Memprediksi Cuaca
Untuk hal ini sangatlah penting, terlebih bagi pendaki yang hendak summit, apakah nanti di atas akan terjebak badai atau jalannya rawan tertutup awan kondensasi? sehingga dengan memprediksi cuaca, pendaki mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi nantinya, sebagai pertimbangan untuk melanjutkan pendakian atau lebih baik turun, bagi yang sedang tersesat, tentu hal ini juga menjadi pertimbagan apakah lebih baik berdiam diri atau terus mencari jalan.
Perilaku hewan seperti burung menjadi penanda apakah akan terjadi cuaca cerah atau hujan, jika burung terbang tinggi, tentu cuaca akan terus cerah, jika burung terbang rendah, tak lama lagi pasti akan hujan. Fenomena langit, seperti jika langit berwarna merah pada menjelang matahari terbenam di ufuk barat, hal ini dapat menandakan bahwa besok akan terdapat cuaca yang cerah.
Sebaliknya, jika pada menjelang matahari terbit di pagi hari terdapat warna langit berwarna merah, maka di hari itu akan terjadi badai, di karenakan tekanan udara rendah membawa uap lembab sedang menuju tempat tersebut.
3. Mengenali Jenis Pohon
Termasuk jenis pohon / tumbuhan yang dapat menghasilkan air, seperti pohon liana, yang sering di jumpai di hutan hujan tropis di Indonesia, cara mengambil air yang di hasilkannya adalah, memotong di dua sisi pohon akar tersebut sisi atas dan bawah, karena jika hanya memotong satu sisi saja, air tentu tidak akan keluar dari akarnya, meskipun keluarnya setetes demi setetes jika bisa sabar menampung, dapat menjadi stok perbekalan air.
Apabila kita tersesat tanpa perbekalan, kita dapat mengkonsumsi tumbuhan Cantigi untuk di santap saat lapar melanda, seperti buahnya yang terasa manis, maupun daunnya yang tidak pahit bisa di makan mentah-mentah, jangan takut keracunan, karena daun ini sangat aman di konsumsi, tumbuhan ini cukup banyak di jumpai di gunung-gunung daerah Jawa Tengah di atas ketinggian 1000mdpl.
Jika tidak menemukan, terdapat daun senggani, sayangnya tumbuhan ini harus di rebus dahulu untuk menghilangkan bulu-bulu halus di daunnya, meski tanpa bumbu dan sedikit pahit, daun ini juga kaya akan mineral serta kalori yang lebih banyak dari pada daun singkong untuk energi.
4. Mengenali Tempat Hewan
Jangan sampai saat kita tersesat, kita asal berhenti dan berdiam diri, karena bisa saja kita berada di area berburu bahkan sarang binatang buas, bukan mereka yang salah apabila marah pada kita, karena kita berhenti di tempat yang tak seharusnya, jika banyak di temui mamalia berkumpul atau beraktifitas, kemungkinan di tempat tersebut adalah area berburu predator, dan apabila harus menghindari binatang buas lain seperti ular, pastikan tidak berada di semak-semak atau tempat lembab yang menjadi tempat favoritnya
5. Pengobatan
Jika masih di bawah ketinggian 1500mdpl, kemungkinan masih akan berjumpa tanaman rumput balsem, yang tentunya dapat menjadi obat masuk angin, lelah, pencegahan hipotermia, bahkan keseleo.
Tanaman kipas gunung juga masih mudah di jumpai, dan cukup untuk menghentikan pendarahan apabila terluka saat berjalan di area pegunungan, cukup di lembutkan daunnya dan di usapkan pada area tubuh yang mengeluarkan darah.
Beberapa teknik dan tips di atas sangatlah bermanfaat jika di gunakan saat tersesat di hutan atau gunung dan terpisah dari rombongan, karena 5 skill kategori di atas haruslah di kuasai oleh seorang pemimpin rombongan pendaki gunung, ranger pendaki, bahkan ketika sedang mendaki gunung yang sama sekali belum pernah di kunjungi, maka dari itu terdapat pesan umum dari kalangan pendaki, bahwa untuk pemula jangan coba-coba mendaki gunung sendiri dan tanpa di dampingin seseorang yang pernah menjajaki gunung tersebut.
Tips termudah saat tersesat di pegunungan adalah terus mendaki menuju puncak, di karenakan bentuk gunung adalah kerucut, sedangkan jika kita telah berada di atas, kemungkinan kita akan berjumpa dengan pendaki lain, atau jika tidak, dapat turun melalui jalur yang telah di tentukan.
Mungkin tidak banyak asuransi yang bisa memberi perlindungan terhadap para pendaki gunung, namun pada saat perjalanan dari rumah menuju basecamp pendakian, adalah perjalanan yang juga beresiko, sehingga kamu membutuhkan asuransi jiwa untuk perlindungan kecelakaan di perjalanan.(arm)