Intermittent Fasting adalah metode diet dengan cara membatasi makan melalui porsi jam makannya, berbeda dengan diet yang membatasi jenis makanan serta kandungan kalori maupun karbohidratnya, sederhananya diet ala puasa seperti ini lebih mengatur pola makan.
Diet puasa ini umumnya berjalan total selama 16 jam, dengan waktu yang dapat kita tentukan sendiri.
Banyak olahragawan, khususnya body builder atau petarung yang memakai jenis puasa ini, karena lebih efektif untuk pengendalian tekanan darah, kolesterol hingga pembakaran lemak yang paling efektif selamat jam puasa berjalan, karena mampu membuat hormon insulin sensitif atas makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga : Waspadai Bahaya Retensi Air Dalam Tubuh
Bagaimana Cara Intermittent Fasting ?
Sesederhana mulai berpuasa, kapan berpuasa dan apa saja yang boleh di konsumsi selama puasa diet ini, karena berbeda dengan puasa spiritual, karena anda masih dapat mengkonsumsi air mineral, bisa dimulai saat setelah makan malam, semisal terakhir makan malam jam 8 malam.
Maka anda bisa mulai sarapan jam 8 pagi, yang kemudian di lanjut tidak akan mengkonsumsi apapun (selain air mineral) pada 4 jam selanjutnya, artinya jam 12 siang anda baru bisa makan.
Tentunya sebelum makan siang, anda bisa memulai dengan berbuka puasa dengan yang manis, seperti buah pisang yang kaya akan protein dan kalium guna memberikan energi bagi tubuh sebelum tubuh mengkonsumsi makanan utama.
Setelah makan siang hingga menjelang makan malam, anda bisa bebas makan apapun selama masih dalam hitungan konsumsi harian, perhatikan juga berapa kebutuhan maksimal kalori harian anda, sangat di sarankan dalam 1 hari itu anda tetap berolahraga sedikitnya 15 menit.
Baca Juga : Diet Sederhana, Cara Mudah Turunkan Berat Badan
Perhatikan Dalam Menjalankan Diet Puasa
Apabila belum terbiasa dengan intermittent fasting, tentu akan mengalami beberapa efek samping, mulai dari kelaparan, stress karena belum terbiasa terlebih sebelumnya terbiasa mengkonsumsi banyak jenis makanan, bahkan beberapa diantaranya terlalu ketat pada pola diet ini malah terjadi malnutrisi.
Efek samping lain yang ditimbulkan adalah perubahan jam tidur, karena dalam tahap adaptasi, meski diet ini dikenal paling aman diantara metode diet lainnya, tetap saja, diet jenis ini tidak dianjurkan bagi para penderita diabetes, tekanan darah rendah, perempuan yang hamil dan menyusui, perempuan yang sering pendarahan berlebih saat menstruasi, dan mereka yang menjalani pengobatan.
Kunci dari diet puasa yang sehat ini adalah kecukupan nutrisi serta olahraga dan jam tidur teratur, efek dari diet inipun dapat bervariasi, tentunya dalam mencapai kesehatan dan body goal komitmen dan konsistensi dalam menjalani diet dan olahraga adalah yang terutama, pastikan juga dalam hidup, anda terlindung dengan asuransi kesehatan.(Arm)