PCOS sering disebut juga Sindrom Polikistik Ovarium adalah masalah kesehatan yang dapat menyerang sekitar 5-10 persen wanita di usia produktif 15-44 tahun. Penyakit PCOS termasuk menyerang eanita diusia yang sangat produktif untuk hamil. Namun 70 persen mereka yang memiliki PCOS tak terdiagnosis sejak dini.
Gejala-gejala yang umum terlihat dari PCOS seperti berat badan yang naik atau sukar untuk turun, berjerawat – kerap diabaikan, rambut serta wajah tebal terasa tebal. Biasanya, setelah merasa sulit untuk hamil serta diperiksa dokter, baru keberadaan penyakit ini mulai disadari.
PCOS ditandai karena adanya hormon yang tidak tidak seimbang, khususnya produksi hormon reproduksi kewanitaan. Akibat hormon yang tidak seimbang ini membuat siklus menstruasi menjadi tak beraturan. Selain itu, hormon androgen yang seperti diketahui merupakan hormon lelaki malah ditemukan dengan kandungan tinggi bagi wanita penderita PCOS.
Kondisi tersebut menjadi penyebab wanita sulit untuk hamil sebab siklus menstruasi berantakan serta absennya sel telur matang yang sudah siap dibuahi. Bukan sekedar menyebabkan infertilitas, akibat PCOS membawa bahaya lain yang dapat terjadi. Apa saja itu?
Faktor risiko kardiovaskular
Wanita penderita PCOS memiliki kemungkinan dapat mengalami komplikasi yang berkaitan dengan jantung serta pembuluh darah. Penyebabnya, pada kebanyakan wanita penderita PCOS mempunyai berat badan berlebih yang membuatnya resistansi terhadap insulin.
Hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang memiliki trigliserida (lemak darah) yang tinggi, tekanan darah, kolesterol jahat (LDL) dan aterosklerosis. Kondisi seperti di atas bisa meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Sebagai perusahaan asuransi kesehatan wanita, berikut ASURANSIKU.id jabarkan beberapa penyakit yang cukup rentan dialami wanita penderita PCOS:
Hipertensi.
Lebih sering dikenal juga dengan tekanan darah tinggi, sering tak timbul gejala sehingga banyak yang tak mengetahui mereka mempunyai kondisi tersebut. Ketika meningkat, tekanan bisa menunjukkan jantung bergerak sangat keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ini bisa disebabkan karena pengerasan dinding pembuluh darah yang berakumulasi plak atau aterosklerosis.
Wanita ber- PCOS biasanya mengalami berat badan yang berlebih hingga menyebabkan resistansi insulin serta mendengkur sewaktu tidur sehingga dapat menyebabkan hipertensi. Selain itu, pola hidup males olahraga, perokok aktif, serta obesitas terkait juga dengan peningkatan pada tekanan darah.
Kolesterol tinggi.
Mengalami PCOS dapat berisiko meningkatan kadar kolesterol serta trigliserida, serta rendahnya kadar kolesterol baik atau HDL. Kombinasi ketiga hal tersebut tentu dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Aterosklerosis
Merupakan penumpukan plak lemak dan yang mengeras pada dinding pembuluh darah. Saat hal ini terjadi maka tumpukan-tumpukan plak tersebut bisa menghambat aliran darah pada jaringan-jaringan tubuh yang memerlukan. Ditambah hipertensi, sumbatan yang diakibatkan penumpukan lemak dapat membuat pembuluh darah menjadi rusak. Bila ini terjadi di otak, maka Aterosklerosis akan menjadi stroke dan bila terjadi pada jantung, maka menjadi serangan jantung.
Pencegahan PCOS yang berbahaya
Hal penting lainnya untuk pencegahan adalah menjaga pola hidup yang sehat. Yaitu dengan menjaga berat badan ideal melalui olahraga, diet dan mengonsumsi buah sayur yang banyak mengandung serat serta fitonutrien. Selain itu ada baiknya mengurangi asupan lemak jenuh serta garam.
Sumber lemak jenuh bisa berupa daging merah, gorengan, daging olahan dan mentega. Ganti panganan tersebut dengan lemak yang baik, seperti alpukat, kacang-kacangan atau minyak zaitun.
Wanita yang menderita PCOS sangat lekat dengan penyakit kardiovaskular, seperti jantung, hipertensi dan stroke. Oleh karena itu, jangan mengabaikan kondisi kesehatan serta lakukan pemeriksaan yang menyeluruh dengan dokter. Beberapa terapi bisa meringankan kondisi serta mencegah komplikasi.