021 806 00 828 / 
Pandemi Covid-19 terus berlangsung hingga hampir 2 tahun sejak kemunculannya, dalam kurun waktu ini, beberapa lembaga pendidikan dan sekolah menjalankan sistem sekolah daring (dalam jaringan), begitupun dengan pekerja kantoran, menjadi work from home, beberapa rumah kos, ada yang mulai ditinggal ada yang tetap berpenghuni.
Bagi pemilik bisnis rumah kontrakan atau kamar kos, tentu pandemi ini memberikan pukulan keras, karena rata-rata kamar kos dihuni mahasiswa atau pekerja luar kota, di kota-kota besar pun, hanya segelintir yang tetap bertahan, yang rata-rata berlatar belakang pekerja kantoran, berbeda dengan pekerja non formal atau mahasiswa.
Berbeda dengan bisnis kontrakan, yang umumnya di isi pasangan suami-istri, beberapa diantaranya terdampak secara ekonomi baik pemutusan hubungan kerja, hingga pengurangan gaji atau terlambat pembayaran gaji, hal ini meski terpaksa.
Namun memberikan tenggat waktu pada penyewa adalah solusi, karena meskipun harus tegas dengan penyewa yang menunggak, belum tentu bisa mendapat penyewa baru yang rajin membayarnya, mengingat kondisi sekarang ini.
Baca Juga : Kebahagiaan dari dalam rumah yang membawa keberuntungan
Satu hal lain dari solusi alternatif adalah dengan menjadikan kos ekslusif, yang apabila diperhatikan, masih terdapat keuntungan diantara lain adalah, dikarenakan banyaknya penyewa yang membutuhkan rasa tenang dan sepi selama WFH (work from home).
Dengan sedikit menambah layanan kos seperti internet gratis, layanan keamanan, layanan kebersihan bagi penyewa dan dengan menerapkan kenaikan biaya sebesar 10% saja, tentu hal ini sangatlah berpengaruh, guna mempertahankan usaha kos-kosan di masa pandemi.
Benefit lainnya adalah, akan mendapat rekomendasi dari penghuni existing, dikarenakan tempat kos yang sepi tenang dan ekslusif, akan menambah minat bagi para pekerja Work From Home di masa pandemi, dalam menjalankan bisnis kos-kosan, pastikan properti anda terlindungi oleh asuransi properti.(Arm)
