Bila pernah makan Sushi Jepang, Anda pasti pernah makan ketan. Nasi putih yang lengket dan berbutir pendek ini banyak dikonsumsi warga Asia. Nilai gizi beras ketan tidak setinggi beras merah atau beras biasa; proses penggilingan meninggalkannya dengan lebih sedikit vitamin dan mineral, lebih sedikit serat dan lebih sedikit protein. Meskipun lezat dalam masakan Asia, itu bukan sumber karbohidrat yang paling sehat dan harus dimakan dalam jumlah banyak.
Fakta Gizi Beras Ketan
Satu setengah cangkir beras ketan menyediakan 84 kalori. Dari kalori tersebut, 87 persennya berasal dari karbohidrat. Karbohidrat dalam beras ketan terutama adalah pati, dengan sedikit serat (0,9 gram) dan sedikit gula alami (0,04 gram). Pati adalah karbohidrat kompleks yang dicerna tubuh Anda lebih lambat daripada karbohidrat sederhana dari gula. Beberapa karbohidrat kompleks membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang membantu menjaga tingkat energi tetap stabil. Namun, ada lebih dari sekadar pati versus gula.
Indeks glikemik (GI) adalah skala dari 0 hingga 100 yang mengukur seberapa cepat dan dramatis suatu makanan meningkatkan gula darah Anda. Semakin tinggi angkanya, semakin besar dampaknya. Dibandingkan dengan gula putih, dengan peringkat GI 100, beras ketan memiliki GI 86. Ini menjadikannya makanan dengan glikemik tinggi, yaitu makanan apa pun dengan peringkat indeks di atas 70. Makanan tinggi glikemik dicerna lebih cepat dan menyebabkan darah fluktuasi gula yang dapat meningkatkan perubahan tingkat energi, suasana hati, dan kemampuan Anda untuk mengendalikan keinginan makan.