Manfaat Industri Kelapa Sawit Yang Harus Anda Ketahui

Manfaat Industri Kelapa Sawit Yang Harus Anda Ketahui

Bagi seorang pengusaha, sangat penting untuk mengetahui pilihan yang cocok dan menguntungkan. Oleh karena itu, para pengusaha seringkali mencari informasi yang paling detail tentang bidang usaha yang akan mereka pimpin sebelum memulai usaha.

Kelapa sawit mungkin merupakan pilihan yang tepat baik untuk pemula maupun profesional. Bagaimana tidak, peluang keuntungan bagi industri sawit bisa mencapai 3 kali lipat. Hal ini tentunya sesuai dengan permintaan global akan minyak sawit dan peran Indonesia sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Apa keuntungan dari bisnis kelapa sawit? Seiring dengan naiknya harga produk kelapa sawit, daya tarik masyarakat terhadap bisnis jamu ini semakin meningkat. Sektor ekonomi Indonesia juga sangat terpengaruh oleh aktivitas komersial minyak sawit. Menurut pemerintah, sejumlah ladang kelapa sawit merupakan sumber devisa negara, yang seharusnya menjaga harga minyak nabati stabil dan menciptakan lapangan kerja baru.

Tahukah Anda bahwa sebelum minyak kelapa sawit mendominasi pasar, minyak kelapa banyak digunakan sebagai minyak goreng dan dalam industri makanan lainnya. Penggunaan minyak kelapa juga mencapai puncaknya pada tahun 1970-an. Sayangnya, produksi minyak kelapa yang mengalami tren penurunan selama 20 tahun terakhir mendorong penerapan pengganti minyak kelapa sawit yang produktivitasnya masih relatif tinggi. Masalah baru muncul ketika peningkatan produksi kelapa sawit tidak dibarengi dengan peningkatan nilai yang didorong oleh fluktuasi harga global.

Meski begitu, bisnis kelapa sawit selalu menawarkan banyak keuntungan. Apa manfaat ini?

1. Untung tiga kali lipat

Sudah diketahui bahwa keuntungan dari bisnis kelapa sawit ini sangat besar. Rata-rata biaya produksi minyak sawit adalah Rs 500/kg, sedangkan nilai jual TBS (Buket Buah Segar) adalah sekitar Rs 1.597/kg. Jadi nilai manfaat yang ditawarkan adalah kelipatan Rp 1500/kg. Jadi, bisa disimpulkan keuntungan dari usaha ini adalah tiga kali lipat bahkan lebih jika harga TBS naik.

2. Penanaman modal kembali dengan cepat

Anggaran yang dibutuhkan untuk membuka areal kelapa sawit adalah sekitar. Rp. 30 juta/hektar. Biaya tersebut belum termasuk biaya penanaman dan perawatan kelapa sawit. Selama masa tanam yang belum menghasilkan, investor secara efektif diharuskan menyediakan dana baru yang cukup. Namun, semua biaya tersebut akan diperoleh kembali ketika tanaman sudah berbuah dan bisa dipanen. Secara keseluruhan, modal yang Anda investasikan akan terbayar 4 tahun setelah panen pertama. Kabar baiknya, pohon kelapa sawit umumnya akan terus menghasilkan TBS selama 25 tahun ke depan.

3. Kisaran harga stabil

Jika melihat harga minyak sawit, trennya cenderung stabil sejak 2011. Mulai dari harga Rp 1300r/kg, lalu harga Rp 1600 / kg dan sekarang Rp. 1395/kg. Perlu dicatat bahwa minyak sawit di pasar dunia bersaing ketat dengan minyak kedelai. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir karena produktivitas minyak kedelai masih rendah.

4. Semuanya Dilakukan oleh Pekerja

Sebagai pemilik perkebunan kelapa sawit, Anda tidak perlu khawatir untuk mengatur Bumi sendiri. Karena manfaat lahan dapat memberikan dana yang cukup bagi para pekerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bisnis kelapa sawit adalah passive income dimana Anda selalu mendapatkan penghasilan tanpa perlu khawatir untuk mengelolanya.

5. Harga Kelapa Sawit Selalu Naik

Selain menjual TBS produksi negara kelapa sawit anda, bisnis di sektor ini juga bisa dilakukan dengan jual beli tanah. Padahal, harga lahan sawit selalu naik signifikan setiap tahunnya. Meski kecil, tingkat penurunan harga tidak terlalu mencolok dan jarang terjadi. Harga suatu areal kelapa sawit pada umumnya sangat bergantung pada kualitas tanaman kelapa sawit yang tumbuh di atasnya.