Di Indonesia, peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) — satu dari lima mobil baru yang dijual pada tahun 2022 adalah EV — disertai dengan pertumbuhan pesat dalam infrastruktur pengisian daya EV. Pasar untuk stasiun pengisian daya di Indonesia telah berkembang dari sekitar 100 pada tahun 2019 menjadi lima ratus pada tahun 2023. Setiap pasar domestik dan lokasi titik pengisian menghadirkan serangkaian risikonya sendiri bagi operator titik pengisian (CPO).
CPO memiliki banyak hal yang dipertaruhkan, karena efek riak dari peristiwa risiko tunggal dapat mengakibatkan kerugian finansial dan risiko pertanggungjawaban yang parah. Sangat penting bahwa mereka memahami dan mengukur eksposur risiko mereka, merumuskan kebijakan manajemen risiko yang tepat, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi dan mentransfer eksposur risiko mereka, sambil mencapai tujuan mereka seperti memenuhi persyaratan tender pemerintah, memenuhi jadwal proyek, dan menentukan batas beban.
Tantangan risiko utama untuk stasiun pengisian mobil dan motor listrik
Empat jenis risiko paling umum seputar infrastruktur pengisian EV adalah kerusakan properti, gangguan bisnis fisik dan digital, risiko tanggung jawab pihak ketiga, dan ketidakpatuhan terhadap peraturan.
Kerusakan properti (Property Damage)
Apa rencana atau tanggapan Sahabat ASURANSIKU.id ketika kerusakan properti terjadi?
Sebagai pemilik dan/atau operator aset pengisian EV fisik, Sahabat ASURANSIKU.id harus mengetahui potensi sumber kerusakan properti, mulai dari pencurian/pengrusakan hingga kerusakan yang tidak disengaja dari kendaraan, serta kebakaran. ASURANSIKU.id selalu siap memberi Sahabat ASURANSIKU.id fleksibilitas guna memfasilitasi perluasan ke lokasi baru, menerapkan berbagai jenis dan desain titik pengisian daya, dan memilih komponen yang digunakan.
Secara khusus, aset perlu dinilai secara akurat dan diasuransikan dengan jumlah yang sesuai untuk menghindari keharusan menanggung kerugian yang tidak diasuransikan karena underinsurance ketika klaim PD muncul.
Gangguan bisnis fisik dan digital (BI)
Apakah Sahabat ASURANSIKU.id memiliki rencana untuk menangani gangguan bisnis fisik atau digital?
Terlepas dari redudansi dan pencadangan, infrastruktur titik pengisian daya Sahabat ASURANSIKU.id masih dapat terkena kerugian BI akibat peristiwa seperti banjir, serangan dunia maya, atau pemasok utama gulung tikar.
Ambil contoh banjir: Meskipun stasiun pengisian daya Sahabat ASURANSIKU.id tidak rusak, Sahabat ASURANSIKU.id mungkin mengalami kerugian BI karena pengguna akhir tidak dapat mengakses titik pengisian daya Sahabat ASURANSIKU.id, atau titik pengisian daya Sahabat ASURANSIKU.id harus ditutup sebagai protokol keamanan.
Risiko tanggung jawab pihak ketiga
Apakah Sahabat ASURANSIKU.id benar-benar mendapat ganti rugi dan diasuransikan terhadap kegagalan dan kewajiban terkait produk? Salah satu cara yang dapat Sahabat ASURANSIKU.id lakukan adalah dengan memastikan garansi komponen titik pengisian daya Sahabat ASURANSIKU.id (seperti kabel pengisi daya) diperluas untuk membebaskan Sahabat ASURANSIKU.id dari tanggung jawab.
Cara lain adalah bekerja sama dengan broker untuk merancang program yang memungkinkan Sahabat ASURANSIKU.id mengalihkan risiko kepada pemangku kepentingan, seperti program garansi yang diperpanjang untuk pengguna akhir yang mencakup kerusakan pada kendaraan mereka yang timbul dari penggunaan titik pengisian daya.
Pertimbangkan untuk bermitra dengan broker yang memiliki keahlian dalam mengelola eksposur risiko liabilitas kompleks yang melibatkan pemasok, mitra bisnis utama, pengguna akhir, serta masyarakat umum.
Regulasi dan risiko lainnya
Apakah infrastruktur pengisian daya EV dan model bisnis Sahabat ASURANSIKU.id terbukti di masa depan terhadap kemungkinan regulasi dan peningkatan pengawasan terhadap prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG)? Strategi manajemen risiko perusahaan Sahabat ASURANSIKU.id harus berputar di sekitar ketahanan dan mengatasi risiko LST melalui tindakan nyata dan keterlibatan aktif dengan pemangku kepentingan utama.
Dengan masing-masing pasar memiliki pertimbangan risiko, peraturan, dan batasan uniknya sendiri untuk CPO, Sahabat ASURANSIKU.id harus melakukan analisis portofolio risiko untuk mengidentifikasi dan mengukur secara akurat risiko dan potensi kerugian setiap pasar. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan risiko 'titik buta' dan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan yang mungkin sulit dipulihkan ketika peristiwa risiko muncul.
Sahabat ASURANSIKU.id juga bisa mendapatkan keuntungan dari memiliki manajemen krisis yang kuat dan rencana kelangsungan bisnis, untuk melindungi reputasi Sahabat ASURANSIKU.id dan mencegah kerugian lebih lanjut ketika peristiwa risiko terjadi, seperti serangan dunia maya yang membahayakan data pribadi pengguna akhir Sahabat ASURANSIKU.id. Ini sangat penting di Indonesia, karena denda untuk pelanggaran bisa sangat besar. Selain tindakan pencegahan dan kontrol, setiap pemimpin dan karyawan di organisasi Sahabat ASURANSIKU.id harus diberi pelatihan berbasis skenario yang sesuai dan memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam peristiwa krisis atau risiko.