Pernahkah mendengar istilah Same Sh*t Different Day (SSDD) ? satu istilah yang menggambarkan betapa bosannya seseorang yang menjalani itu-itu saja, meskipun tampak luar selalu mengucapkan "Selamat Pagi Semangat Hari Ini" pada rekan-rekan kerjanya.
Namun, dalam ungkapan hatinya, tak jauh berbeda mengucapkan "Selamat Menjalani hari yang lo-lagi lo-lagi", hal itu sangatlah wajar, dan bisa menimpa siapapun, yang umumnya di sebabkan oleh hal yang membosankan, dengan hasrat perubahan hidup, namun tak kunjung ada perubahan, alih-alih menjadi lebih indah, hidupnya makin berat.
Burnout, hal yang paling tepat menggambarkan kondisi seperti sekarang ini, dimulai dari kelelahan kerja yang berdampak pada mental seseorang, jelas impactnya cukup parah, mengingat dapat mengakibatkan procrastinating atau menunda-nunda pekerjaan, sehingga makin sadar kerjaannya semakin menumpuk, semakin membuat seseorang lari dari masalahnya.
Kesehatan Mental
Terdapat beberapa tingkatan penyakit biologis, dari yang mudah di sembuhkan, hingga yang akut, kesemuanya memang berdampak ke psikis seseorang, namun jika sumber penyakit dari faktor biologis tersebut sembuh, otomatis kondisi mental seseorang juga sembuh, sebaliknya, jika yang terserang adalah mental, malah bisa menyerang ke kondisi biologis seseorang.
Penyakit yang menyerang mental, tentu dalam tahap penyembuhannya tidak semudah penyakit biologis, dibutuhkan support system, serta waktu yang tidak sedikit, bahkan pada instalasi kesehatan di Indonesia kebanyakan, harga untuk penyembuhan penyakit mental tidak dapat di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Waspadai Gangguan Kesehatan Mental
Jika kita melakukan aktifitas semacam travelling yang bertujuan untuk memenuhi variasi hidup agar tidak membosankan, tentu ada resikonya, diantaranya adalah kecelakaan yang ringan hingga parah, tidak jarang, insiden ini menyebabkan trauma yang mendalam, tidak harus kecelakaan parah.
Contohnya, jika seseorang pergi berjalan-jalan dan mengalami atau melihat seseorang mendapat perlakuan buruk, sexual harassment misalkan, tidak mudah bagi korban melupakan hal ini, bahkan bisa bertahun-tahun lamanya, dan membutuhkan suatu terapi untuk penyembuhan.
Baca Juga : Bagaimanakah Supaya Kebahagiaan Dapat Kita Capai? Berikut Lima Langkah Sederhananya
Sedia Payung Sebelum Hujan
Hal apapun bisa terjadi pada siapapun, dalam kasus kesehatan mental, ada baiknya, seseorang menjalani kehidupan seimbang yaitu : Bekerja, Bersosialisasi, Berkunjung ke tempat baru, Beribadah, Berderma, Selalu belajar hal baru, Berolahraga, Istirahat yang cukup dan Mengkonsumsi makanan atau minuman bergizi.
Penerapan Life Balance di atas hanyalah sebuah metode untuk menjaga dan mencegah secara periodik agar hal buruk tidak terjadi, namun pencegahan sesungguhnya dibutuhkan ketika terdapat hal-hal yang tidak bisa di ubah alias yang bisa saja terjadi, yaitu dengan proteksi Asuransi Kesehatan.
Tentu tidak akan ada pepatah sedia payung sebelum hujan, apabila sebuah ketetapan bisa menimpa siapapun, yang tak lain dengan cara berasuransi adalah cara meminimalkan resiko apapun yang bisa menimpa kita, tentu jika kita adalah tulang punggung keluarga, Asuransi Jiwa adalah solusinya, karena dengan santunan kematian, keluarga yang di tinggal tidak akan terlantar.(Arm)