PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Waspada! Kode Lemak Babi Tersembunyi dalam Makanan!


IT Digital  |  Umum  |  19 August 2024  |   1337 Pengunjung

Waspada! Kode Lemak Babi Tersembunyi dalam Makanan!

Umum  |  19 August 2024 Waspada! Kode Lemak Babi Tersembunyi dalam Makanan!

Menjaga kehalalan makanan adalah hal penting, terutama bagi umat Muslim. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kode-kode yang mengindikasikan adanya lemak babi dalam produk makanan. Kode-kode ini sering kali tersembunyi dalam daftar bahan, dan tidak selalu jelas asal-usulnya. Dengan memahami kode-kode ini, kamu bisa lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan yang sesuai dengan prinsip kehalalan.

Berikut adalah beberapa kode lemak babi yang harus diwaspadai:

  1. E471 (Mono- dan Digliserida)
    Kode E471 digunakan sebagai emulsifier dalam makanan. Emulsifier ini berfungsi untuk menggabungkan bahan-bahan yang biasanya tidak bisa bercampur. Namun, E471 bisa berasal dari lemak babi atau lemak nabati. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa sumbernya sebelum mengonsumsi produk.
  2. E472 (Esters Asam Lemak)
    Kode E472 merujuk pada esters yang digunakan dalam berbagai produk sebagai emulsifier, stabilisator, dan pengental. Beberapa jenis E472 bisa mengandung lemak babi, sehingga memeriksa label produk sangat dianjurkan untuk memastikan bahan-bahannya halal.
  3. E270 (Asam Laktat)
    Asam laktat digunakan dalam berbagai produk makanan sebagai pengawet atau penambah rasa. Namun, asam laktat dapat berasal dari fermentasi lemak babi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa sumber asam laktat yang digunakan dalam produk.
  4. E481 dan E482 (Sodium Stearoyl Lactylate dan Calcium Stearoyl Lactylate)
    Kode E481 dan E482 mengacu pada bahan tambahan makanan yang meningkatkan tekstur dan kualitas produk. Kedua kode ini bisa mengandung lemak babi, jadi pastikan untuk memeriksa label dengan cermat sebelum membeli.
  5. “Animal Fat” atau “Lard”
    Istilah seperti “animal fat” atau “lard” dalam produk makanan sering merujuk pada lemak babi, jika tidak disebutkan sumbernya secara spesifik. Menghindari istilah-istilah ini dapat membantu dalam memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tidak mengandung lemak babi.
  6. Glycerin atau Glycerol
    Glycerin, yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan makanan, bisa berasal dari lemak babi atau lemak nabati. Penting untuk mengecek label untuk memastikan glycerin yang digunakan adalah dari sumber yang halal.

Pentingnya Memeriksa Label Makanan

Memeriksa label produk makanan adalah langkah krusial untuk menjaga kehalalan konsumsi. Kode seperti E471 dan E472 seringkali menyembunyikan lemak babi dalam produk yang tampaknya halal. Dengan mengetahui kode-kode ini, kamu dapat menghindari konsumsi lemak babi secara tidak sengaja dan memastikan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan prinsip kehalalan.

Pentingnya Kehalalan dalam Makanan

Menjaga kehalalan makanan merupakan bagian dari komitmen terhadap kesehatan dan keyakinan agama. Memahami istilah terkait dapat membantu memastikan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan prinsip kehalalan. Selalu periksa label dan bahan-bahan produk untuk menjaga konsumsi makanan tetap sesuai dengan prinsip yang diyakini.

Baca Juga: 8 Makanan untuk Diare yang Bantu Sembuh Cepat!

 

WhatsApp ASURANSIKU.id WhatsApp Customer Service