Banyak yang menyangka bahwa kebahagiaan berasal dari terpenuhinya segala yang kita inginkan, tidak salah memang, namun bagaimana jika apa yang kita dapatkan tak sesuai yang di harapkan? bukankah akan semakin menyiksa? beberapa kalimat dari seorang bijak bestari di masa lalu menyebutkan, "hasrat adalah akar penderitaan, attachment atau kemelekatan sangatlah dekat dengan penderitaan, semakin sedikit kita memiliki hasrat dan kemelekatan atas sesuatu, semakin kecil resiko kita akan menderita".
Apa yang di maksud dengan penderitaan di sini? adalah saat kita terlalu berhasrat dan hasrat tersebut tak ter-realisasikan, tentu ada perasaan sedih, duka, kecewa dan menurunnya semangat akan segala sesuatu, hal ini tentu dapat mempengaruhi psikologis kita, memberikan efek stress jika keinginan tersebut sangat kuat namun realisasinya tak demikian.
Lalu bagaimanakah supaya kebahagiaan dapat kita capai? karena sejatinya kebahagiaan adalah di saat kita tidak berhasrat dan melekat atas sesuatu, bagaimana dengan mimpi dan harapan, bukankah kedua hal tersebut adalah motivasi kita untuk hidup? Betul sekali, namun tidak di sarankan terlalu terpaku dan ambisius dengan mimpi-mimpi tersebut.
Cara mengkonversi atas kebahagiaan menjadi kekuatan adalah dengan memiliki rasa syukur, rasa puas hati dengan apa yang kita dapatkan, meskipun tak bisa menutup kekecewaan, namun perlu kita ketahui beberapa hal bahwa kebahagiaan batin, jiwa dan rohani mampu menguatkan mental dan fisik kita. Membahagiakan diri dengan menguatkan kesadaran agar kita tak mudah melekat dan berambisi besar atas sesuatu, dengan tak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga hadir sebagai seorang yang membantu / memberi dan berbagi pada sesama, tentu hal ini juga mampu meningkatkan kebahagiaan.
Untuk menjadi bahagia tidak perlu berpura-pura atau menjadi orang kuat, karena saat kita berbahagia, kekuatan mental dan jasmani kita semakin meningkat, di musim penyakit seperti ini, tentu kebahagiaan yang menguatkan imun, dapat membantu kita terhindar dari segala macam penyakit, termasuk penyakit spiritual, mental, dan jiwa, jangan lupakan juga Asuransi Kesehatan untuk kebutuhan perlindungan anda dan sekeluarga.
Semoga Semua Makhluk Berbahagia.(arm)