Jangan Sungkan Berjabat Tangan Dan Rasakan Efek Dahsyatnya

Sewaktu kali pertama bertemu seseorang, pada umumnya kita secara refleks bersalaman atau menjabat tangannya. Hal ini juga bisa dikarenakan kebiasaan, tetapi yang jelas tindakan ini dapat memberikan kesan penampilan yang baik.
 
Yang menarik ketika berjabat tangan sebelum melakukan interaksi percakapan sosial, ini akan mengurangi sikap negatif pada pergaulan sekaligus meningkatkan dampak yang sangat positif. Dalam berinteraksi sosial seringkali kita membuat suatu hal yang keliru. Namun saat berjabat tangan sebelum berinteraksi sosial kita mampu meredam hal negatif yang mungkin bisa terjadi dari kesalahpahaman.

Daerah pemetaan sosial biasanya terlibat ketika orang menilai niat orang lain. Pada orang-orang yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi, misalnya pada orang dengan autisme, respons di area otak ini berkurang.
Dengan saling menjabat tangan, seseorang bisa lebih saling menilai dan mendekatkan lawan bicara secara lebih positif. Dampak berbeda dengan seseorang yang tidak bersalaman, otak yang positif tidak aktif.

Bukan hanya sekedar jabat tangan yang memunculkan perasaan positif. Namun cara tertentu misalnya kepercayaan diri, kekuatan dan ramah tamah seperti dalam praktik berbisnislah yang bisa menghasilkan efek positif.

Pada lingkungan berbisnis, menjabat tangan seseorang adalah hal yang sangat diharapkan dan diketahui oleh sebagian besar orang. Pada masa lampau misalnya, dengan mengandalkan dan bermodalkan menjabat tangan seseorang bisa mendapat pinjaman uang. Perilaku menjabat tangan ini sangat mendasar serta remeh temeh akan tetapi penting dan manfaatnya banyak.(Rosasiva)