PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Ikan Red Devil yang sedang viral dan cara budidayanya


Akhmad Armin  |  Peternakan,Peliharaan dan Pertanian  |  05 August 2022  |   7427 Pengunjung

Ikan Red Devil yang sedang viral dan cara budidayanya

Peternakan,Peliharaan dan Pertanian  |  05 August 2022 Ikan Red Devil yang sedang viral dan cara budidayanya

Ikan Endemik dari Amerika Latin sedang menjadi perhatian netizen, khususnya para pecinta ikan hias, karena ikan pemangsa ini mendominasi di ekosistem ikan Danau Toba sejak sekira 1 - 2 bulan lalu, meski ikan Red Devil ini secantik ikan Lohan, kehadirannya sangat mengganggu dan merusak populasi ikan di danau tersebut, tidak sedikit yang berpendapat bisa menyebar ke sungai atau danau lain di daerah Sumut.

Jika terus dibiarkan hidup dan beranak pinak di Danau Toba, kemungkinan besar, Danau Toba akan penuh ikan predator yang sedang viral ini, dirangkum dari berbagai sumber, dibawah ini adalah ciri ikan Red Devil, meskipun namanya sama, bukan berarti ikan ini juga di pelihara oleh fans MU.

Ciri ikan Red Devil 
Dari segi ukuran tubuh, panjang ikan dalam range 38cm hingga nantinya bisa lebih sedikit mencapai pada 40cm, jelas saat dewasa bisa lebih besar dari ikan air tawar umumnya, berat standarnya bisa sampai 1,2kg dengan sirip tajam untuk memberikan daya dorong lincah berenang dan cepat dalam air, variasi warnanya tidak hanya Merah, tapi ada juga Jingga, Abu-abu dan Coklat, begitupun warna Kuning dan Putih.

Masa hidup untuk mencapai ukuran penuh, ikan ini membutuhkan waktu hingga 3 tahun, untuk betina nya, ikan ini akan bertelur saat mencapai ukuran minimal 15cm, ikan jenis ini tergolong panjang usia, dengan umur terpanjangnya mencapai 12 tahun, asal mula hewan ini berada di lereng Atlantik daerah Nikaragua, dengan habitat asli di Danau Danau Nikaragua.

Daya tarik lainnya adalah, ciri fisik ikan ini sedikit mirip Louhan dimana terdapat benjolan atau nonong di kepala bagian depannya, meski menarik, ikan hias ini sangat tidak dianjurkan bagi pemula pecinta ikan hias, terlebih yang berniat membudi dayakannya, karena butuh perawatan khusus dan tempat yang lebih luas, seperti empang dan kolam ikan budidaya.

Para peneliti menyebutkan ikan ini sangat mudah berkembang biak, sekali bertelur bisa mengeluarkan 2000 hingga 4000 telur, dan mampu bertelur sepanjang tahun, bahkan Kementrian Kelautan mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 19/ Permen-KP/2020, bahwa ikan jenis ini sangat merugikan sehingga dilarang untuk dimasukkan, diedarkan, dikeluarkan/ dilepasliarkan ke dalam wilayah perairan Indonesia.

Cara merawat ikan Red Devil 
Seperti yang tertulis diatas, bahwasanya ikan ini memerlukan lahan luas, sedikitnya 208 liter air hanya untuk se ekor ikan Red Devil, yang apabila skala kecil dalam rumahan, tentu membutuhkan akuarium dengan air yang berisi 473 liter air, supaya ikan lebih bebas bergerak.

Selanjutnya, pastikan akuarium terlapisi dengan pasir halus, dan terdapat batu, kayu ataupun suasana ekosistem alam aslinya untuk ikan ini berkeliaran agar tidak stress, termasuk tempat untuk bertelur, selanjutnya pastikan juga oksigen ikan ini terpenuhi, ikan ini hampir sama seperti ikan mas.

Pastikan juga kualitas air di tingkat pH 6,5-7,5, kesadahan air 6-25 dGH., arus air sedang, dan suhu air 75-79° F (23,9 hingga 26,1° C), untuk pangan, bisa memberikan cacing darah, cacing tanah, cacing afrika (nightcrawler), pelet, jangkrik, flake, kril, udang,  spirulina, hati sapi (sesekali), ayam (sesekali), dan SEKALI LAGI, jangan sampai melepas liarkan ikan ini ke rawa, danau, dan alam lainnya.

Di seluruh Indonesia, dari Jawa hingga Papua, ikan ini dikenal sebagai ikan yang invasif, karena ikan spesies asing yang keberadaan dan penyebarannya menyebabkan atau berpotensi menyebabkan kerugian secara lingkungan ekonomi, atau kesehatan manusia.Keuntungan secara Ekonomi Lain cerita bagi warga Kulonprogo, dimana ikan yang bentuknya juga sedikit mirip dengna ikan Mujair atau Gurame, pernah melimpah di Waduk Sermo Kulonprogo, yang menjual ikan ini untuk dikonsumsi, menjadi makanan yang bergizi dan kaya manfaat, ikan ini sangat renyah, digoreng garing.

Bahkan, beberapa juga mengolahnya menjadi makanan cepat saji seperti Abon, Kerupuk, bahkan mengolahnya menjadi makanan unggas, meski sejauh ini sejumlah pihak khawatir ikan Red Devil akan menjadi ancaman bagi biota-biota lain di Danau Toba, jika mencontoh kegiatan warga Kulonprogo, tentu bisa mendatangkan keuntungan secara Ekonomi.

Red Devil adalah jenis ikan yang biasa disebut sebagai cichild yang sangat ganas atau agresif, biasanya orang menyebut ikan oscar, dikutip dari Fishkeeping World, kenapa disebut Red Devil, karena ikan ini memiliki rahang kuat, gigi besar dan agresif, kendati dapat berdampingan dengan ikan lainnya, tentu saat besar nanti, ikan ini akan memakan ikan yang lebih kecil darinya.

Jika berniat membudidayakannya sebagai hasil pangan, pastikan menyediakan kolam dan tidak melepasliarkannya karena memang dilarang dan bisa merusak ekosistem, menjadikannya sebagai ladang bisnis pangan, bisa menambah pundi-pundi, maka  peluang bisnis ini sangat menarik, jangan lupakan asuransi bisnis seperti asuransi properti untuk setiap bisnis yang anda jalankan.(Arm)

WhatsApp ASURANSIKU.id WhatsApp Customer Service