Hewan peliharaan memang menyenangkan dan mendatangkan manfaat rasa relaksasi saat berinteraksi dengannya terlebih hewan tersebut memang lucu,penurut dan bersih, meski begitu bagi ibu hamil tidak seharusnya terlalu dekat dengan hewan peliharaan, karena bisa membahayakan janin, karena anjing, kucing ataupun marmut bisa saja menjadi carier bagi parasit yang rawan menular pada janin, terdapat beberapa virus dan bakteri yang rawan menjangkitinya.
Meski begitu terdapat beberapa manfaat positif lainnya bagi ibu hamil yang berinteraksi dengan hewan peliharaan, beberapa manfaat tersebut adalah, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian anak yang lahir dari orang tua yang memiliki hewan peliharaan cenderung memiliki daya tahan tubuh atau sistem imunitas yang lebih kuat. Tak hanya itu, imunitas yang baik juga disebut dapat mengurangi risiko bayi untuk terkena alergi dan obesitas di kemudian hari.
Memelihara hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing bisa membuat ibu hamil tetap aktif bergerak selama masa kehamilan, seperti mengusir kucing saat kucing mulai nakal. Tetap aktif saat hamil penting dilakukan, agar lebih rendah terkena komplikasi kehamilan.
Choriomengingtis
Atau LCV yang dikenal Lymphocytic Choriomengingtis Virus biasanya terdapat pada hewan-hewan pengerat seperti hamster. LCMV merupakan virus yang sangat berbahaya jikalau menginfeksi ibu hamil. Karena virus ini mampu menembus dinding
plasenta dalam rahim dan menginfeksi janin dalam kandungan. Sementara infeksi LCMV pada janin juga fatal, karena menjadikan bayi cacat lahir, hingga hilangnya nyawa.
Bakteri E Coli
Meski tidak membahayakan janin, namun bakteri dari bahaya hewan peliharaan ini bisa membuat ibu hamil jatuh sakit. Bakteri Escherichia coli atau e. coli biasanya ditemukan pada daging dan kotoran sapi, namun ia juga dapat ditemukan pada domba, babi, anjing, dan daging unggas. Infeksi dari bakteri tersebut mampu menyebabkan kram dan nyeri perut yang berdampak negatif, muntah atau pun diare.
Salmonela
Untuk ibu hamil yang sering beraktivitas dengan reptil (kadal, iguana, kura-kura, ular), burung (beo, kenari, kutilang dan merpati), pastikan selama 9 bulan ini kamu menghindarinya. Apa bahaya hewan peliharaan tersebut bagi kehamilan? Ya, bakteri salmonella. Bakteri salmonella berisiko membuat kekebalan tubuhmu menurun drastis. Kalau sudah begitu, sang jabang bayi pun bisa ikut melemah.
Toksoplasma
Biasanya tersebar melalui makanan mentah dan daging setengah matang, parasit ini juga bisa muncul dari kotoran hewan terutama kucing. Kotoran kucing inilah yang kemudian dapat mengkontaminasi makanan yang terkena kontak dengannya. Jika toxoplasma melintasi plasenta dalam trimester pertama kehamilan, di situlah letak bahaya hewan peliharaan yang dapat sangat merusak janin.
Masalah yang mampu ditimbulkan parasit ini pada ibu hamil yakni kelahiran prematur atau berat tubuh lahir rendah, cacat sistem saraf pusat serius, kerusakan pada mata serta otak bayi dan bahkan keguguran atau hilangnya nyawa pada bayi setelah lahir.
Untuk ibu hamil yang memelihara kucing
Hindari peralatan makan, tidur dan benda-benda lainnya yang dapat terkena kotoran (feces) anjing. Pastikan anjing kamu telah disuntik vaksin dan bebas kutu, karena ibu hamil perlu menghindari paparan zat kimia yang terdapat pada obat pembasmi kutu.
Pastikan membatasi hubungan dengan anjing maupun kucing, jangan terlalu dekat apalagi sampai interaksi memberi makan maupun membersihkan kkamungnya, semeentara hal-hal seperti itu sebaiknya diwakilkan pada suami atau anak-anak yang sudah besar, atau bisa di jauhkan agar tidak masuk ke rumah terlebih dulu.
Hindari peralatan makan, tidur dan benda-benda lainnya yang dapat terkena kotoran (feces) anjing. Pastikan anjing kamu telah disuntik vaksin dan bebas kutu, karena ibu hamil perlu menghindari paparan zat kimia yang terdapat pada obat pembasmi kutu.
Agar terhindar dari berbagai penyakit akibat memelihara hewan, kamu bisa menerapkan beberapa tips berikut, hasil beberapa informasi yang tim ASURANSIKU.id dapatkan dari artikel dan pendapat para praktisi hewan, dokter hewan hingga para
pecinta binatang.
- Rajin membersihkan tangan dengan air hangat dan sabun.
- Hindari memberi daging mentah atau kurang matang pada hewan peliharaan.
- Jaga jarak dengan hewan piaraan, terutama hewan-hewan yang berukuran besar dan berpotensi meloncat tiba-tiba ke arah Anda.
- Jauhkan hewan peliharaan dari dapur atau area penyimpanan makanan.
- Pastikan hewan piaraan diperiksa secara berkala oleh dokter hewan, seperti melakukan vaksinasi sesuai anjuran.
- Latih hewan untuk bisa menerima anggota keluarga baru, yaitu bayi Anda. Pasalnya, beberapa hewan bisa cemburu dan menjadi agresif.
- Segera periksakan diri ke dokter bila Anda merasa sakit setelah mengurus hewan peliharaan.
Pasalnya, ada sejumlah penyakit yang bisa ditularkan dari hewan peliharaan pada ibu hamil. Contohnya, toksoplasmosis dan rabies. Penyakit-penyakit ini pun bisa membahayakan janin bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Bagi para Ayah juga memiliki peran terpenting agar menjaga kesehatan Ibu Hamil dan janin tetap terjaga dan aman hingga saat nanti melahirkan dan pasca melahirkan, maka ketelitian dan kejelian menjaga agar keluarga senantiasa sehat dan selamat
adalah kunci kebahagiaan utama rumah tangga, pastikan seluruh keluarga ter cover dan terlindungi dengan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.(Arm)