Saat mengendarai mobil, tentu tidak jarang kita melewati jalan tanjakan maupun turunan, karena memang variasi jalan berbeda-beda, bahkan terdapat jenis mobil yang memang sangat tangguh segala medan, atau sekedar beberapa tanjakan maupun turunan saja, tidak seluruhnya medan terjal.
Melewati tanjakan menjadi materi khusus dalam ujian sim A, karena memang relatif sulit, dibutuhkan keterampilan dan kejelian, bahkan penguasaan terhadap mobil yang dikendarai, berikut ini mari kita bahas, etika saat mobil berpapasan di jalan tanjakan.
Dahulukan mobil menanjak
Berbeda saat seseorang turun dari lift, yang turun yang harus didahulukan, setelah itu yang akan masuk lift baru boleh memasuki liftnya, dalam situasi berkendara seperti ini, Undang-Undang mengatur, agar saat berpapasan dengan mobil yang menanjak, sebaiknya mendahulukannya.
Penjelasan mengenai hal tersebut sudah tertuang dalam Pasal 111 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang berbunyi: Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi Kendaraan untuk saling berpapasan, pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang mendaki.
Tentunya dalam mengendarai kendaraan, dalam hal ini mobil, tidak hanya persoalan teknis saja, tetapi harus mengenali lingkungan sekitar, seperti kesadaran keselamatan, kepekaan pengguna jalan lain, yang pastinya tata krama berkendara.
Mengapa begitu ?
Umumnya saat menanjak kendaraan tengah berusaha lebih untuk bergerak, dari sisi pengemudi tentunya soal konsentrasi dalam mengendalikan kendaraannya, atau bisa memberi isyarat untuk siapa yang lebih dulu lewat, meski pada praktek umumnya kendaraan lain yang kondisinya turun harus bisa menahan terlebih dahulu sambil menunggu kendaraan yang menanjak bergerak.
Berdasar pengalaman para pengendara profesional seperti supir, kendaraan yang menanjak membutuhkan usaha mesin yang lebih besar apabila dibandingkan dengan kendaraan yang berusaha turun, yang biasanya cukup menahan dengan rem saja.
Berkaitan dengan pandangan, untuk mobil yang hendak turun pandangannya relatif lebih luas, pengemudi yang akan menanjak umumnya memiliki pandangan yang terbatas akibat adanya blind spot di atas tanjakan, sedangkan setiap pengemudi memang harus lebih konsentrasi ketika ingin melewati jalan menanjak, juga dibutuhkan momentum yang pas agar kendaraan tidak berhenti di tengah tanjakan.
Fokus dalam berkendara merupakan suatu keharusan, supaya tetap aman dan selamat, untuk diri sendiri, penumpang dan pengendara lain, karena keselamatan adalah yang utama, jangan mengendarai saat mengantuk, pastikan kondisi mobil dalam keadaan normal.
Jangan pernah lupakan mengecek kembali dokumen persyaratan berkendara, taati rambu lalu lintas, dan jangan ragu untuk memiliki asuransi kendaraan, agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, menghindarkan kamu dari kerugian finansial sebagai pemilik kendaraan.(Arm)