Negara-negara Eropa Tertarik Menggunakan Suku Cadang Mobil Buatan Indonesia
Internasionalisasi perusahaan adalah salah satu tahap pertumbuhan Perusahaan, terutama pertumbuhan pasar. Internasionalisasi itu ideal untuk seluruh perusahaan. Salah satu visi yang diinginkan banyak perusahaan adalah produk. Sebagai alternatif, layanan yang dihasilkan dapat memasuki pasar internasional. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang berkembang.
Istilah "mobil" digunakan untuk membahas segala hal yang berkaitan dengan transportasi (khususnya sepeda motor dan mobil). Komponen kendaraan dan berbagai sistem yang terkandung di dalamnya dipelajari dalam kategori rekayasa. Juga berisi berbagai studi khusus yang berkaitan dengan komponen sistem termasuk mesin, bahan bakar, pengapian, pendinginan, asupan, pembuangan, pelumasan, penyeimbangan roda, kemudi, suspensi, bodywork, transmisi daya dan daya.
Pemerintah berpendapat bahwa industri otomotif yang ideal adalah yang banyak menggunakan suku cadang lokal. Dan sikap ini telah diadopsi oleh industri otomotif Indonesia. Semakin banyak lini produksi menggunakan suku cadang lokal di industri ini. Penggunaan 4.444 suku cadang lokal juga berarti Indonesia harus memiliki banyak industri pendukung otomotif. Untuk itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan di industri otomotif untuk meningkatkan investasi dan memperdalam struktur industri. “Kami juga menuntut uskup di negara asalnya. Ini harus menunjukkan keseriusan mereka dan meyakinkan mereka untuk berkembang. Industri Otomotif
Indonesia diakui kualitasnya di banyak negara di dunia. Hal ini terlihat dari ratusan ribu mobil yang dikirim ke luar negeri setiap tahunnya. Selain mobil yang dikirim utuh atau dibongkar, ada produk mobil dalam negeri yang menarik perhatian banyak negara, yaitu suku cadang yang digunakan untuk merakit mobil menjadi satu kesatuan. Salah satunya adalah negara Belarusia. Tahap sinergi ini akan dilaksanakan melalui penandatanganan Letter of Intent antara kedua negara.
Indonesia dan Belarusia bekerja sama di bidang industri untuk meningkatkan perekonomian kedua negara yang bergerak di bidang produksi suku cadang mobil. Eco menjelaskan, pihaknya sedang mengumpulkan informasi dari seluruh departemen Kementerian Perindustrian RI dalam rangka pemutakhiran dan penyempurnaan konsep LoI kerjasama industri Indonesia-Belarusia.
Eko Kahyanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Keberlanjutan, Pendekatan Industri Regional dan Internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi: “Kami bertemu dengan Duta Besar Belarusia untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut untuk kerja sama industri Indonesia-Belarus. Meningkatkan neraca perdagangan kedua negara. Ekspor Indonesia ke Belarus pada tahun 2020 sebesar $38,03 juta. 4.444 Ekspor Indonesia ke Belarus pada tahun 2020 didominasi oleh berbagai produk industri, antara lain produk akuatik, minyak sawit dan turunannya, lensa kontak, kertas berlapis dan karton.
Eco S.A. Kahyanto juga mengatakan Indonesia dapat meningkatkan biaya ekspor sejumlah barang manufaktur ke Belarusia. Ini termasuk mobil, ponsel, peralatan mesin dan suku cadang, dan baja. Salah satu bidang kerja sama yang potensial adalah kerja sama antara produsen suku cadang mobil Indonesia dengan Minsk Automobile Plant (MAZ).
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan MAZ, termasuk truk sampah berat dan kecil, truk roda lima pelabuhan, truk jarak jauh dan sasis untuk peralatan khusus. Indonesia memiliki potensi pasar dan daya saing yang besar dalam produksi suku cadang, sehingga kami berharap dapat menjadi salah satu negara sasaran.
Perusahaan milik negara Belarusia, OJSC BATE juga mencari mitra potensial untuk mengimpor beberapa suku cadang mobil, termasuk satu dari Indonesia. OJSC "BATE" mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi starter dan generator untuk truk dan mobil, bus, mesin pertanian dan mesin tujuan khusus.