Saat ini, makanan cepat saji merupakan gaya hidup masyarakat urban. Padahal banyak penelitian yang menyatakan jika mengonsumsi makanan cepat saji terlampau banyak kurang baik bagi kesehatan. Namun sayangnya, tidak terlalu dihiraukan banyak orang malah makin banyak yang rutin mengonsumsinya. Seberapa berbahayakah daging olahan bila sering dikonsumsi terhadap kesehatan?
Diantara macam-macam makanan cepat saji, hotdog, burger, bacon memiliki kandungan daging olahan. Daging olahan sendiri artinya pangan olahan yang diawetkan dengan cara digarami, diasap atau campur bahan zat-zat tertentu untuk meningkatkan citarasa guna meningkatkan daya tahan untuk keawetan daging.
Bila manusia sering memakan daging olahan bahanya bisa menyebabkan kanker. Hal ini karena adanya zat aditif yang tinggi sodium, nitrat, sirup jagung (HFCS) dan bahan kimia lain yang berkaitan dengan kanker.
Zat yang paling berbahaya pada daging olahan yaitu nitrat serta nitrit. Dengan suhu yang tinggi, kedua zat ini mampu mengikat amina hingga membentuk nitrosamin. Nitrosamin inilah yang dapat memicu kanker karena sifat karsinogeniknya, gangguan yang muncul diantaranya
- Kanker usus besar
- Kanker kandung kemih
- Kanker perut
- Kanker pankreas
Daging olahan bila setiap hari dikonsumsi bisa meningkatkan risiko kanker kolerektal mencapai sekitar 21 persen. Hal yang dapat dilakukan agar terlindung dari bahaya daging olahan yaitu dengan mengikuti aturan-aturan sederhana berikut ini:
- Selalu baca label bahan makanan
- Pembatasan untuk membeli makanan atau minuman bernatrium nitrit
- Konsumsi daging merah olahan dibatasi
Tidak ada salah bila sesekali mengonsumsi hotdog, burger, pizza tetapi mesti perhatikan banyaknya daging olahan pada makanan tersebut karena sebagian besar beberapa makanan saji memakai daging olahan. Selain itu, imbangi pola makan dengan sayuran, buah segar dan tidak lupa untuk berolahraga dengan teratur supaya tubuh tetap sehat.