Musim panas telah tiba, selain area pantai, wilayah dataran tinggi tetap menjadi primadona tujuan untuk menikmati musim panas, terlebih pada bulan Maret 2021 ini, akan terdapat harpitnas, bisa menjadi peluang long weekend bagi yang mau mengajukan cuti sejak awal bulan ini.
Dataran tinggi yang kali ini di maksud adalah, gunung tapi yang masih friendly, atau easy hike untuk para newbie, nah loh kira-kira bagaimana kriterianya, dan seperti apa persiapannya? Untuk kriteria, bukan gunung dengan MDPL yang lebih rendah, karena sebagai contoh gunung salak yang hanya 2211 MDPL ternyata tanjakannya curam dengan banyaknya webbing sebagai alat bantu, kriterianya adalah, gunung yang easy hike, adalah yang paling banyak di daki oleh kaum hawa, gunung yang sering di daki oleh para pendaki, selain keindahan dan kemudahannya, sedang persiapannya, tak jauh berbeda seperti pendakian gunung-gunung lainnya.
Baca Juga : Tips Pendakian, Wisata dan Olahraga Yang Memerlukan Kesiapan
Gunung Andong
Gunung yang terletak sebelah barat daya gunung Merbabu dan sisi tenggara kota Salatiga ini menawarkan pesona keindahan tersendiri untuk sunrise maupun sunsetnya, dengan track yang relatif mudah, dan camp ground yang cukup menampung hingga 30 an tenda, serta akses mudah dan ketersediaan sinyal paket data maupun telepon, membuat gunung ini menjadi tujuan utama bagi pendaki pemula yang ingin melatih, atau bagi kalangan lansia yang semasa mudanya belum pernah merasakan pendakian gunung namun beresiko jika harus berada di tanjakan.
Gunung Prau
Gunung yang dulunya di sebut gunung gondo mayit ini terletak di wilayah dataran tinggi dieng, memiliki 3 jalur pendakian terkenal, yaitu patak banteng, wates dan kali lembu ini juga masih terdapat sinyal paket data meski berada di puncaknya, pada musim panas, biasanya terdapat embun upas alias embun yang membeku, kendati ketinggian gunung Prau 2565MDPL, justru memiliki kelembaban udara yang rendah, tak jarang pada musim panas pula, bibir bisa pecah-pecah saat terbangun dari tenda, persiapkan jaket dan sleeping bag lebih tebal, view di gunung ini sangat indah, total durasi pendakian dengan cara santai dari basecamp ke puncak mencapai 5 - 6 jam, dengan track area yang terus menanjak, tidak ada sumber mata air di gunung ini, siapkan air minum sebanyak dan seperlunya, gunakan buff serta sun glass, karena track pendakian penuh debu saat musim panas.
Gunung Bismo
Memiliki 2 jalur pendakian resmi, melalui basecamp Sikunang atau Silandak, berbeda dengan gunung-gunung pada umumnya, jika di gunung Bismo ini berbeda jalur, puncaknya pun berbeda, gunung yang baru saja di resmikan gubernur Jawa tengah bapak Ganjar Pranowo pada 2019 lalu ini, tergolong sunyi, tidak seramai prau, dan memiliki vegetasi yang cukup rapat di jalur pendakiannya, gunung dengan ketinggian 2635MDPL ini memilik total durasi pendakian 6 - 7 jam dengan pendakian santai, lautan awan dan sunrise di sini tidak kalah indah dengan gunung-gunung sekitarnya, dan pastikan membawa logistik yang cukup.
Gunung Papandayan
Sebuah gunung yang terletak di kabupaten Garut dengan ketinggian 2665MPDL ini terkenal dengan kawah dengan view tandus di hutan mati, tak ketinggalan juga padang Eidelweiss yang memanjakan mata, bahkan sejak di parkiran pun, pemandian air panas sudah menyambut, sangat ramah bagi pengunjung biasa hingga pendaki bukan? bertetanggaan dengan gunung Cikuray dan Guntur namun tidak di rekomendasikan, di karenakan gunung Cikuray tidak di anjurkan bagi pemula, sedangkan gunung Guntur sangat terbatas areanya, di karenakan sebagian wilayahnya adalah Cagar Alam.
Gunung Panderman
Gunung yang memiliki ketinggian 2045MPDL ini terletak di Kota Batu, bertetanggaan dengan gunung Arjuno dan Welirang, gunung ini sangat rekomen untuk belajar pendakian, selain jalurnya ramah, dapat juga di lakukan one day hike alias tektok, masih terdapat kera liar di sini dan pastikan tidak sembarangan meninggalkan makanan di area tenda, gunung dengan view Kota Batu ini lebih ringkas dari pada Prau, cukup 3 jam saja, kamu bisa capai puncaknya.
Pada malam hari yang cerah, biasanya di musim panas, jika beruntung kamu bisa melihat gugusan bintang atau yang biasa di sebut Milkyway, khusus di Prau dan Papandayan di camp groundnya seringkali kamu kalau keluar tenda bisa dapat view fantastis tersebut, dan pastikan kameramu bisa menangkap gugusan bintang tersebut agar bisa di abadikan, sekedar catatan, baik itu gunung yang ramai, relatih mudah, hingga kamu di dampingi oleh yang berpengalaman, sebaiknya tetap waspada dan tidak meremehkan ekspedisimu, persiapkan mental dan fisik, bagaimanapun juga petualangan di alam liar adalah hal yang bisa saja membahayakanmu kapanpun, selalu fokus dan jangan lupa awali dan akhiri dengan Doa, dan proteksi diri dengan Asuransi Perjalanan.(arm)