Fenomena Aphelion seringkali menjadi penyebab Bumi berada di titik terjauh dari Matahari, umumnya terjadi pada bulan Juli setiap tahunnya, tepatnya kemarin hari Selasa 6 Juli 2021 pada pukul 5:27 WIB, diketahui jarak Bumi dan Matahari hingga 152,100,527 Kilometer.
Di kutip dari laman Edukasi Sains Lapan seorang peneliti bernama Andi Pangerang menyebutkan, bahwa suhu pagi belakangan ini hal yang biasa terjadi pada musim kemarau, dikarenakan tertutup awan yang sedikit, bukan karena Aphelion.
Umumnya, panas Matahari diserap oleh Bumi, yang kemudian dilepas pada malam hari dan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi melalui awan.
Suhu dingin ini juga dipengaruhi oleh posisi Matahari di belahan Utara Bumi, yang mengakibatkan tekanan udara di sisi Utara lebih rendah apabila di banding belahan Selatan bumi, itulah mengapa angin dingin bertiup dari Selatan ke Utara.
Dikarenakan kini angin bergerak dari Selatan ke Utara, maka suhu terasa lebih dingin, karena sesungguhnya jarak terjauh Bumi dan Matahari tidak mempengaruhi panas yang diterima Bumi, karena salah satunya yang mempengaruhi distribusi hawa panas adalah pola angin.(Arm)