PORTAL ASURANSI TERPERCAYA
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023
Instagram Asuransiku.id Facebook Asuransiku.id Youtube Asuransiku.id Twitter Asuransiku.id Linkedin Asuransiku.id
Senin - Jumat 08:30 - 17:30 WIB
Nomor Telp Asuransiku.id 021 806 00 828 / Nomor Whatsapp Asuransiku.id 0812 1234 7023

Bronkitis, Penyakit Pernafasan Akibat Gaya Hidup


Rosasiva  |  Gaya Hidup dan Kesehatan  |  06 November 2020  |   2690 Pengunjung

Bronkitis, Penyakit Pernafasan Akibat Gaya Hidup

Gaya Hidup dan Kesehatan  |  06 November 2020 Bronkitis, Penyakit Pernafasan Akibat Gaya Hidup

Sebagai pekerja yang penuh kesibukan serta tekanan kerja tinggi, kadang kita tidak dapat lepas akan pengaruh gaya hidup yang kurang sehat. Misalnya selepas kerja atau saat waktu istirahat mengonsumsi makanan cepat saji atau merokok.

Akibatnya ada beberapa penyakit mengintai, seperti sakit jantung, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, impotensi, dan yang cukup sering yaitu bronkitis. Bila seorang perokok aktif, ada baiknya waspadai beberapa dampak buruk tersebut utamanya penyakit bronkitis. Bronkitis adalah peradangan selaput lendir pipa bronchial berfungsi untuk menyalurkan udara menuju dan dari jantung. Gejala umum penyakit bronkitis diantaranya :

1. Batuk yang cukup sering disertai dahak serta lendir.
2. Sesak nafas meski sekedar beraktivitas ringan.
4. Dada terasa nyeri
5. Sering panas dingin.

Ada dua macam penyakit bronkitis yakni akut serta kronis. Bronkitis yang akut relatif sembuh lebih cepat sekitaran tiga minggu. Namun bagi mereka perokok aktif, proses kesembuhan lambat karena berpotensi rusaknya selaput lendir, rokok dapat juga meningkatkan tahap akut jadi kronis.
Sementara mereka penderita yang tak merokok saja, penyembuhan bronkitis kronis dapat memakan waktu kurang lebih tiga bulan sampai satu tahun. Meski bukan perokok, namun seringkali kita terpapar asap rokok serta polusi udara dari kendaraan bermotor. 

WhatsApp ASURANSIKU.id WhatsApp Customer Service