Asuransi Jiwa adalah produk keuangan yang merancang perlindungan untuk individu maupun keluarga yang memberi santunan apabila mengalami musibah, umumnya kecelakaan hingga cacat permanen bahkan kematian, produk ini sangat dibutuhkan bagi para tulang punggung keluarga.
Menurut data yang dihimpun dari BPS, bahwa 60% para istri yang ditinggal mati oleh para suami harus menurunkan biaya hingga tanggungan hidup, hal ini karena, asuransi kerap dianggap hal yang sia-sia, padahal asuransi jiwa adalah proses transfer risiko kematian apabila ada pihak yang mengalami musibah, sehingga menanggung hal yang tidak pasti dalam jalan hidup seseorang.
Meski begitu terdapat kesalahan yang harus di hindari dalam membeli produk asuransi jiwa, apa saja itu ?
Uang Pertanggungan Yang Kecil
Produk asuransi jiwa termurah memberikan uang pertanggungan dengan nilai rata-rata 150 hingga 200 juta, usia tidak ada yang bisa menebaknya, suatu contoh katakanlah seorang bernama Thanos, dia membeli produk asuransi jiwa yang memproteksi dirinya, apabila meninggal memberikan uang pertanggungan bagi keluarganya dengan nilai 200juta.
Tidak disangka, Thanos meninggal 10 tahun setelah berasuransi, dan uang 200juta cair bagi keluarganya, Thanos mengira uang tersebut cukup banyak, sayangnya setiap tahunnya terdapat inflasi hingga 7% sehingga uang 200juta dari 10 tahun setelah thanos berlangganan ternyata tidak sebanyak yang dia atau keluarganya kira.
Fokus Pada Investasi
Sebaiknya calon pelanggan apabila berniat investasi, belajar trading saham atau membeli reksadana, atau membeli logam mulia yang nilainya terus mengalami kenaikan, karena untuk asuransi jiwa yang memiliki fitur unitlink memang terdapat nilai investasi.
Sayangnya investasi diproduk ini hanyalah penambahan uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia.
Tertanggung
Seringkali nasabah beli asuransi jiwa online, memberi pertanggungan bagi anggota keluarga, ini bukan hal yang salah, namun soal prioritas, apabila anda sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah atau seorang anak yang menjadi tulang punggung keluarga.
Terlebih lagi bekerja di bidang yang risiko tinggi, seperti damkar, engineering listrik tegangan tinggi, maka anda lebih membutuhkan asuransi jiwa, bukan anak, adik atau orang tua anda,
meski ketika anda meninggal, penerima santunan adalah anggota keluarga anda.
Beberapa tips diatas, seringkali terlupakan, namun sangat berguna menjadi sebuah petunjuk bagi anda para calon nasabah untuk membeli produk asuransi jiwa.(Arm)