Jika di Yogyakarta kita mengenal brand Dagadu sebagai kaos oleh-oleh dan menjadi produk lokal kebanggaan kota Istimewa tersebut,di pulau Dewata Bali, kita mengenal Joger, kaos dengan design logo khas dan berisi berbagai tulisan random yang cukup menghibur.
Tapi, dari manakah cerita ini berawal? dan bagaimana bisa kaos produksi home industri bisa menjadi bisa sampai mancanegara berkat turis asing yang berlibur di Bali lalu di bawa ke negaranya.
Berawal dari seorang pemuda asal sanur pada 1986 yang menjajakan kaosnya secara door to door keliling, hingga ke tabanan hingga kuta denpasar, adalah Joseph Theodorus Wulianadi yang memulai dari menjual kaos hasil dari toko lain untuk di jual kembali, hingga beberapa tahun setelahnya.
Dengan modal awal Rp 500,000 di akhir tahun 80an (mungkin jika di kurskan di masa kini setara 500ratus juta rupiah), memulai membeli kaos polos dan mencetaknya, di karenakan penjualannya mulai di kenal dan laris, Joseph memulai memikirkan untuk membuka toko dan melakukan produksi sendiri, tepat di jantung kota Denpasar di Jl. Sulawesi dan Jl. Raya Kuta, tak membutuhkan waktu lama, hanya dengan 2 toko tersebut, omzetnya naik drastis, namun, sang pemilik sempat menutup tokonya, bukan karena tidak laku, malah mendapati diri di sebuah kondisi yang asing.
Fokusnya berbisnis tak melulu pada profit semata, dengan filosofi BAJU2RA6BER BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERimajinasi, BERinisiatif, BERani, BERsyukur, dan BERmanfaat, membuatnya memiliki integritas tinggi, serta dedikasi menyeluruh terhadap seluruh komponen bisnisnya, termasuk seluruh karyawan dan mitra.
Nama Joger di ambil dari seorang teman Jermannya yang pernah memberinya sejumlah uang sebesar $20,000 yaitu Gerrard Seeger, sehingga Joseph dan Gerrad, yang di satukan menjadi Joger. Sebuah produk akan memiliki keunikan dan keunggulan sendiri di mata konsumennya, apabila memberikan sebuah ciri khas bagi brandnya, bahkan, kini Joger menjadi ikon dan ciri khas khusus bagi oleh-oleh dari pulau Bali.
Pelajaran yang dapat kita petik di sini adalah, bekerjalah dengan tulus tanpa hanya mementingkan keuntungan semata, fokus dengan pekerjaan dan integritas tinggi, sehingga membuat kita layak mendapat sebuah kesuksesan.(Arm)