Baru lepas dari bayang-bayang pandemi Covid-19 yang menghantam ekonomi hampir seluruh dunia, kini beberapa negara terancam kembali resesi yang disebabkan perang Rusia Ukraina, efek domino dari rusaknya supply-chain mengganggu perdagangan dunia,dalam negeri sendiri sempat mengalami kenaikan minyak goreng yang begitu fantastis.
Bagi yang belum tau, apa perbedaan resesi dan inflasi ? Inflasi adalah kenaikan harga produk dan layanan dari waktu ke waktu dalam perekonomian,karena setiap unit mata uang membeli layanan dan produk yang lebih rendah, karenanya melemahkan mata uang, sedangkan resesi adalah penurunan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi sebagai akibat dari penurunan Produk Domestik Bruto selama dua kuartal berturut-turut, meski tak separah depresi, resesi ditandai dengan tingkat pengangguran yang tinggi, harga komoditas yang rendah, penurunan harga aset, dan penjualan yang rendah, lalu untuk mensiasati ke-lesu-an ekonomi seperti ini, apakah yang dipersiapkan ?
Resesi ekonomi terjadi saat suatu negara mengalami penurunan angka produk domestik bruto (PDB) selama lebih dari dua kuartal dalam setahun mengakibatkan pertumbuhan ekonomi negatif, resesi dapat menyebabkan penurunan profit perusahaan, peningkatan pengangguran, melemahnya daya beli masyarakat, dan bahkan kebangkrutan ekonomi.
Lunasi hutang
Jika kemudian gaya hidup lebih hemat dan atur ulang pengeluaran sudah dilakukan, saatnya mengurangi utang, usahakan utang seminim mungkin untuk berjaga-jaga misalnya terjadi resesi, proporsi utang terhadap pengeluaran bulanan yang sehat sekitar di bawah 30%, tetapi karena mau menghadapi resesi, lebih konservatif juga lebih baik, contoh dengan rasio utang terhadap pengeluaran sampai 20%, pastikan dalam membayar utang mulai dari yang berbunga besar.
Karena bunga yang tinggi bisa berpengaruh pada arus kas keluarga saat mengalami masalah keuangan, hal ini bertujuan agar tidak membebani pengeluaran saat terjadi resesi.
Atur pengeluaran
Supaya lebih terjaga uangnya dari keborosan, alangkah baiknya mengatur ulang anggaran, pisahkanlah pos yang merupakan kebutuhan pokok dan mana yang merupakan pos yang merupakan keinginan, mungkin bisa mulai mengurangi pos leisure seperti nongkrong atau nonton atau traveling.
Bisa dikurangi tidak juga untuk dihilangkan bisa dikurangi biayanya atau intensitasnya, karena dalam menentukan ulang pos anggaran pengeluaran, bisa dilakukan juga cek kesehatan keuangan sederhana, Contoh cek rasio tabungan, utang terhadap pengeluaran, dan rasio likuiditas.
Berasuransi
Sedia payung sebelum hujan, karena itu bahwa setiap individu yang ingin selamat dari ancaman resesi ekonomi harus menyiapkan asuransi, produk asuransi yang dipilih bisa kesehatan dan jiwa dalam menghadapi resesi jika terjadi, misalnya ada musibah seperti terkena penyakit yang mengharuskan dirawat dan membutuhkan dana besar, asuransi akan jadi pelindung, contoh nyata adalah asuransi jiwa yang akan memberi perlindungan terhadap keluarga yang ditinggalkan, sehingga kebutuhan pokok masih dapat terpenuhi meskipun musibah menghampiri.
Menabung lalu investasi
Menghemat mungkin saja bisa menjaga keuangan saat terjadi resesi, akan tetapi lebih aman jika menambah aliran kas masuk atau pendapatan untuk makin memperkokoh kesehatan keuangan pribadi, apabila ada kelebihan uang jangan kemudian langsung dikonsumsi, masukanlah pada tabungan dan berinvestasilah, karena menabung bisa dilakukan di rekening terpisah untuk dana jaga-jaga atau kejadian tidak terduga dan likuid atau cepat cair.
Investasi juga bisa dilakukan di aset minim risiko seperti deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, atau obligasi negara.
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai ekonomi, jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuanganmu masih lemah, karena kamu jelas butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan keluarga, ingatlah kata ilmuwan Albert Einstein "in the midst of every crisis, lies great opportunity"
Cukup menakutkan ya, tapi tidak perlu terlalu khawatir dan jangan terlalu terlena, hidup sewajarnya dan belilah barang sewajarnya, karena bisa membantu perekonomian tumbuh dengan pembelian barang, tetaplah komitmen pada diri sendiri akan perencanaan keuangan, persiapkan tabungan, dan mulailah belajar investasi.
Tetaplah aware dengan perlindungan diri seperti membeli asuransi jiwa, karena dalam hal yang sulit diprediksi bisa saja terjadi dan menimpa siapapun, terkhusus bagi anda para sandwich generation atau sebagai penanggung jawab dalam keluarga, agar jika terjadi sesuatu, keluarga tetap dalam perlindungan finansial.(Arm)