Ajang balap mobil listrik Formula E pertama di Jakarta telah sukses digelar pada 4 Juni 2022 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara. Pada balapan ini, Mitch Evans dari tim Jaguar TCS Racing keluar sebagai juara. Tapi tahukah Anda, bagaimana sejarah dan tantangan yang mengiringi hadirnya Formula E di Jakarta?
Sejarah Formula E: Awal Mula Hingga Menjadi Kejuaraan Dunia
Formula E pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 oleh Alejandro Agag dan Presiden FIA Jean Todt. Ide tersebut muncul dari diskusi mereka di sebuah restoran di Paris. Dengan tujuan mempromosikan penggunaan mobil listrik, Formula E mengadakan balapan perdana di Beijing pada 13 September 2014.
Sejak musim pertama, Formula E terus mengalami perkembangan. Mobil generasi pertama (Gen1) digunakan hingga musim keempat, sebelum akhirnya digantikan oleh mobil Gen2 yang lebih cepat dan efisien. Kini, Formula E telah menjadi kejuaraan dunia resmi sejak 2019.
Formula E Jakarta: Perjalanan Menuju Realisasi
Jakarta sempat direncanakan menjadi tuan rumah Formula E pada 2020. Namun, berbagai kendala, termasuk pandemi Covid-19, membuat rencana tersebut tertunda. Protes terkait penggunaan APBD dan pemilihan lokasi lintasan juga sempat menjadi hambatan.
Awalnya, Monas ditunjuk sebagai venue, tetapi akhirnya dibatalkan karena alasan teknis dan keselamatan. Setelah melalui berbagai pertimbangan, Jakarta akhirnya berhasil menjadi tuan rumah pada 2022, membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Mengapa Formula E Penting?
Selain menjadi ajang balap kelas dunia, Formula E bertujuan meningkatkan kesadaran akan teknologi mobil listrik dan manfaatnya bagi lingkungan. Ajang ini menunjukkan bahwa mobil listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki performa tinggi.
Formula E di Jakarta tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mempromosikan inovasi dan keberlanjutan. Keberhasilan ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang internasional yang bergengsi.
Baca Juga: Asuransi Mobil Cicilan 0%: Solusi Perlindungan Terbaik